Mengapa Harus Diucapkan?Â
Ada banyak persamaan kata yang dapat dimanfaatkan untuk melukiskan kondisi seseorang atau untuk disematkan di belakang nama seseorang yang kita ceritakan. Baik secara verbal,maupun lewat tulisan dan komentar kita. Sayang sekali ada banyak orang pintar dan piawai dalam bertutur kata,tapi minim rasa dalam menuangkan kepiawaiannya . Sehingga entah sadar ataupun tidak ,setiap kali mengucapkan atau  menuliskan kosa kata yang sama ,sesungguhnya sudah melukai hati banyak orang.Â
Sebagai contoh ,kota kata:
- berusia senja
- tua renta
- sudah bau tanah
Kapan seseorang layak disematkan salah satu dari kata kata :"indah" tersebut? Pada usia berapa atau dalam kondisi seperti apa?  Apakah ada orang yang berani menyematkan kosa kata ini kepada Mahatir PM Malaysia,yang lahir tahun 1925 dan kini berusia 95 tahun? Saya yakin tidak. Mengapa? Karena ia berkuasa  .Tapi mengapa begitu mudah orang memberi titel dibelakang nama seseorang dengan sebutan :"Tua renta " atau "Berusia senja? Mumgkin dikarenakan sosok yang disebut,bukan siapa siapa. Mungkinkah karena  hanya kakek kakek dari orang kebanyakan,sehingga orang tidak merasa perlu menjaga hati dan perasaannya ?
Menghargai Dengan Sewajarnya
Kata kata "indah" yang disebut diatas,seakan melukiskan bahwa sosok yang disebut sebagai :"Berusia senja,tua renta atau sudah bau tanah" tersebut sudah ditakar ,bahwa setelah senja akan tiba malam,yang berarti hidupnya akan berakhir atau mati ..Padahal ada peribahasa mengatakan :" Kelapa jatuh,mumbangpun jatuh" Yang melukiskan bahwa ajal seseorang,tidak dapat dipastikan berpatok pada usianya,karena yang tua akan mati,tapi yang berusia muda juga bisa meninggal,bahkan mumbang (diibaratkan pada bayi ) pun bisa meninggal Dan hal ini adalah sudah menjadi peristiwa alam. Semua orang sudah tahu,tanpa harus duduk di bangku kuliah
Perlu Kita Mawas DiriÂ
Karena itu,alangkah eloknya,bila kita mau mawas diri,sehingga tidak mengumbar  kosa kata yang dapat melukai hati orang,walaupun mungkin maksudnya cuma bercanda atau sekedar iseng. , Orang waras,tidak suka dirinya disebut :"kerempeng," walaupun memang kenyataannya dirinya kurus .Dan yang gemuk tidak suka dikasih gelar :"gembrot" atau "kayak tong " Alangkah eloknya ,bila kita mau mengontrol diri. Berbuat baik ,tidak hanya dengan melakukan perbuatan baik,tapi juga dengan menahan diri,untuk tidak menyayat  hati siapapun" Benar nggak  teman teman?
And last but not least, setiap orang,suatu waktu kelak akan menjadi tua .
Hanya renungan kecil di pagi hariÂ
Tjiptadinata Effendi