Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hargailah Orang Lain Siapapun Adanya

18 Oktober 2020   13:00 Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto: di Abepura .dok pri

Untuk Membuktikan Bahwa Di Negeri  Kita Tidak Ada Kasta

Walaupun rata rata kita akan merasa marah dan protes keras,bila ada yang berani mengatakan bahwa dalam masyarakat kita di Indonesia, secara terselubung ,perlakuan terhadap orang lain, sesuai "kasta" terus berlanjut sejak dulu ,hingga kini. 

Nah,sebelum ada yang komplain dan marah,serta menganggap bahwa tulisan ini cuma mengada ada, mohon bersabar satu menit saja. Teruskanlah membaca  satu alinea lagi dan kalau masih marah, ya dipersilahkan .

Sikap Menyalami Orang 

Bila kita menghadiri sebuah pertemuan, cobalah perhatikan gaya tuan rumah ketika menyalami para tamunya. Dengan lirikan mata tuan rumah sudah dapat membedakan ,mana tamu yang kira kira selevel dengan dirinya,maka akan disalami dengan ramah :"Apa kabar pak ? Wah,terima kasih sudah singgah ya".

Tapi saat yang hendak menyalaminya adalah "tamu kere" berdasarkan tampilannya,maka tuan rumah merasa cukup mengangguk dan mempersilakan tamunya duduk,tanpa merasa perlu untuk menyalami.

Bahkan tidak jarang,tuan rumah menyalami tamu yang datang,hanya dengan ujung jari ,dengan mata sibuk memandang ketempat lain. Bayangkan seandainya diri kita yang diperlakukan  demikian, bagaimana rasa hati kita? (dulu saya sering mengalami hal semacam ini)

Tetangga Mengetuk Pintu Tengah Malam

Ketika ada yang mengetuk pintu rumah di tengah malam dan kita terbangun dan ternyata yang mengetuk pintu adalah tetangga kita yang suaminya pengusaha,maka dengan antusias kita akan bertanya :"Ada apa bu"?  Apa yang bisa saya bantu?" 

Tetapi bila ternyata,yang mengetuk pintu rumah kita adalah isteri Tukang Kebun, apakah sikap kita dalam menerima,sama dengan sikap kita ketika merima tamu kita,yang adalah isteri seorang Pengusaha atau Pejabat?  Mari  sama sama kita tanya hati kita masing masing,karena disana akan ada jawabannya 

Mari sama sama kita buktikan dalam perjalanan hidup ini,bahwa di negeri tercinta ini  kita semua bersaudara.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun