Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Saatnya Dunia Berubah, Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung

10 April 2020   04:37 Diperbarui: 10 April 2020   05:57 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto: tjiptadinata effendi-Prof.dr.H.Asdi Guru Besar UGM -Dr.dr.Siti Fadilah Supari - Roselina /dokumentasi pribadi

Mengingat  Penulis Buku Tersebut ,Dr.dr.Siti Fadilah Supari 

Saya  bukan dokter,juga sama sekali tidak berlatar pendidikan para medis . Mengenal Dr.Siti Fadilah Supari,pada waktu itu dalam kapasitas saya sebagai Ketua Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia,yang berada dibawah naungan Departemen Kesehatan RI. Berkunjung ke kantor dan sekitar dua jam mengobrol,membahas tentang peran ARSI dalam mewujudkan Indonesia sehat. Tak ada kesan sama sekali bahwa saya sedang berbicara dengan Menteri Kesehatan RI . Sambutan yang hangat dan bersifat sangat terbuka atas bergabungnya ARSI sebagai mitra departement kesehatan. 

Malahan saya diminta untuk mengadakan Seminar khusus untuk para dokter,di Gedung Kesehatan RI di Kuningan Jakarta,yang seingat saya di ikuti oleh sekitar 20 orang dari para medis. Dalam kunjungan berikutnya, Dr.Siti Fadilah banyak bercerita tentang buku karya tulisnya yang menghebohkan dunia yakni :"Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung" Bahkan dihadiahkan langsung sebuah buku yang masih saya simpan hingga kini .

Ulasan Singkat

Sejujurnya,saya tidak memahami ,bagaimana menuliskan preview dari sebuah buku,apalagi buku yang sempat menjadi viral di dunia ini. Jadi tulisan ini,hanya sekedar mengutip sebaris dua dari apa yang tertulis di dalam buku dan mengutip dari sana sini. Jadi bukan opini pribadi saya.

Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) ,lahir di Solo , 6 November 1949. Pada tanggal 20 Oktober 2004, Siti Fadilah dilantik menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 25 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014. 

Pada tahun 2007, menulis buku berjudul:" Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung "yang berisi tentang konspirasi Amerika Serikat dan organisasi WHO dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus flu burung. Buku ini menuai protes dari petinggi WHO dan Amerika Serikat.

Seperti kita ketahui,  pada  2005-2009 Indonesia berhadapan dengan wabah flu burung yang tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan dengan wabah covid-19. Bahkan, WHO sempat menjadikan Indonesia sebagai pusat wabah dan dinyatakan sebagai pandemi global flu burung.Namun penetapan pandemi flobal flu burung saat itu bisa dipatahkan oleh Indonesia berkat kerja keras Menkes Siti Fadilah Supari. Sehingga WHO yang sudah siap menetapkan Pandemi Flu Burung akhirnya mencabut pernyataannya sendiri 

Perintah Agar Buku Flu Burung Ditarik dari Peredaran

 Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates membantah pemerintahnya mengajukan kompensasi berupa penawaran bantuan militer kepada Indonesia, bila versi berbahasa Inggris dari buku Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari, yang berjudul Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung ditarik dari peredaran. Tentang protes dan sangkalan yang disampaikan WHO, Siti Fadilah mengatakan, "Ini kan sudah zamannya demokrasi, saya bisa menulis, kalau ada yang menyangkal boleh saja. (liputan6.com)

Buku setebal 182 halaman yang ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia itu berisi catatan harian Siti Fadilah Supari selama mengupayakan perubahan mekanisme pertukaran virus dunia yang sudah berlaku selama lebih dari 50 tahun, yang dinilai tidak adil, tidak transparan dan tidak mengakomodir kepentingan negara berkembang. Juga memuat berbagai fakta tentang nasib sampel virus flu burung strain Indonesia yang dikirim ke Laboratorium Pusat Kolaborasi WHO, seperti adanya informasi bahwa sampel virus itu disimpan di laboratorium Los Alamos yang berada di bawah Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), dan kekhawatiran sampel virus itu akan dikembangkan menjadi senjata biologis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun