Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setelah Impian Jadi Nyata, Apa Lagi Ya?

30 Desember 2019   07:56 Diperbarui: 30 Desember 2019   07:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: back to passion, yakni mengajar, walaupun di bidang lainnya/dokumentasi pribadi

Back to Passion

Seperti yang sudah saya bagikan dalam cuplikan perjalanan hidup, bahwa setelah masa penantian selama tujuh tahun ternyata melakukan pekerjaan sesuai passion tidak memperlihatkan titik terang untuk mengubah nasib, maka saya banting stir.

Yakni alih profesi dari guru menjadi pedagang. Butuh waktu untuk mencintai sesuatu yang awalnya sangat asing, tapi ternyata dan terbukti bahwa kita bisa belajar mencintai pekerjaan dan menjadikannya sebagai passion.

Setelah Impian Demi Impian Terwujud

Setelah menggeluti pekerjaan baru sebagai pedagang dan kemudian meningkat menjadi Pengusaha sebagai Eksportir kopi dan cassia, bagaikan roket nasib membumbung tinggi. Dari gubuk beralih ke rumah di jalan Kampung Nias 1/no.14 A, Padang. Dalam waktu dua tahun kemudian sudah membangun rumah permanen di perumahan elit Wisma Indah I, Ulang Karang Padang.

Rumah yang berdiri diatas dua kapling tanah berikut taman bunga dan kebun buah serta paviliun berlantai 3. Dari tingkat 3 dapat memandang keindahan Samudra Indonesia dan kapal yang berlalu lalang, Karena lokasi rumah kami hanya beberapa ratus meter dari pantai. Yak berdekatan dengan Universitas Bung Hatta.

Putra Putri Study ke Amerika Serikat

Putra pertama melanjutkan studi di California State University. Yang kedua di Sacramento dan putri kami ke Seattle yang lokasinya tidak jauh dari Michigan. Impian kami berdua untuk mengunjungi 5 benua dan 7 keajaiban dunia sudah terwujud. Terus apalagi yang mau dikejar?

Kami memutuskan untuk ""back to passion", yakni mengajar. Nah,mau kembali mengajar di SD atau SMP, ijazah sudah hilang ditelan banjir sewaktu masih tinggal di Pasar Tanah Kongsi. Lagi pula usia sudah tidak lagi memenuhi syarat.

Maka kami mendirikan "Rumah Sekolah" yang bergerak dibidang teknik penyembuhan alami. Tanpa jampi jampi, tanpa obat obat dan tanpa ramu ramuan, bahkan tanpa di urut urut. Ternyata teknik ini mendapatkan sambutan luar biasa. Karena sangat pas dengan kebutuhan masyarakat, yakni membutuhkan cara untuk merawat diri secara alami  dan tanpa ada efek samping yang dapat membahayakan diri.

Dalam waktu singkat kami sudah diundang dari berbagai daerah, termasuk diundang oleh Bupati Sawahlunto Sijunjung pada waktu itu. Mendapatkan sambutan luar biasa di Sumatera Barat dengan hadirnya wakil gubernur Sumatera Barat dalam lokakarya di Padang, bukan sebagai peninjau, melainkan sebagai peserta aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun