Kebahagiaan Terbesar Dalam Hidup Adalah Menyayangi dan Disayangi
Diantara begitu banyak hal hal yang kami syukuri salah satunya adalah saat saat kami tidak diizinkan untuk membuka dompet untuk membayar apa yang kami makan.Â
Tentu saja bukan karena mendapatkan sepiring nasi secara gratis, tapi rasa kasih sayang yang dapat dirasakan,bahwa ternyata dalam hati orang banyak nama kami masih terpahat disana.
Menuliskan cuplikan pengalaman hidup tentu bukan untuk mengedepankan "kehebatan" diri melainkan untuk berbagi kisah hidup betapa indahnya ketika diri kita selalu diingat oleh sahabat dan kerabat,hingga saat saat dimana kita tidak lagi dalam masa keemasan.Â
Kalau yang  dikasih kendaraan baru oleh anak sendiri atau mendapatkan transfer dana setiap bulan  atau diundang makan oleh anak cucu. Tentu sudah merupakan hal yang sangat membahagiakan.Â
Termasuk ketika kami liburan di Italia dan seluruh biaya selama tinggal disana, ditanggung  sepenuhnya oleh adik kami Margaretha bersama suaminya Sandro.Â
Apa kata adik kami kepada kakaknya, yakni istri saya? Â "Disini dilarang mengeluarkan dompet " Maka daripada setiap usai santap siang atau makan malam,saling rebutan untuk membayar,maka kami patuhi saya "perintah " adik kami,yakni tidak mengeluarkan dompet
Makan di Waroeng RacikÂ
Sebagai orang Indonesia,kalau ada rumah makan Indonesia di Perth, pasti akan kami kunjungi. Dan salah satunya adalah Waroeng Racik yang lokasinya lumayan jauh dari kediaman kami.Â
Bertemu Bu Luci yang berasal dari Pontianak dan suaminya Kevin. Kami makan ikan goreng  yang enak sekali ,kemudian ada pudding yang lezat dan gado gado.Â
Rasanya sangat nikmat dapat makan masakan Indonesia.Tapi ketika usai makan dan istri saya minta Bill ,ternyata Bu Luci ,mengatakan :"Jangan ,Pak Effendi dan bu Rose sudah datang kesini saya sudah senang."Â