Buktinya, diri saya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ribuan lebah disengat karena berada terlalu dekat dengan sarangnya. Menyerang dan menyengat berarti kematian bagi mereka,tapi mereka ikhlas mati demi menjaga madu yang menjadi milik mereka.
Ribuan Ekor Lebah Hidup RukunÂ
Menyaksikan betapa ribuan atau mungkin puluhan ribu  ekor lebah yang menumpuk dalam kandang yang sempit, saya mencoba memperhatikan tingkah laku mereka. Ternyata tak seekor pun yang saling berebut tempat ,apalagi berantem. Kalau dijadikan kilas balik dalam kehidupan kita sebagai manusia yang di agung agungkan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang konon paling mulia diantara semua makhluk di dunia ini, sejujurnya saya ragu.Â
Karena jangankan beda bangsa, bahkan sebangsa, setanah air dan malahan  satu suku bisa saling berebut untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan tidak sedikit yang saling melukai dan membunuh sesamanya. Menyaksikan semuanya ini, hingga larut malam,saya masih merenungkan pelajaran ilmu hidup yang saya petik dari serangga yang namanya lebah ini.
Kalau seekor lebah siap mengorbankan hidupnya demi untuk mempertahankan kedaulatan Ratu mereka, apakah saya juga siap mengorbankan hidup saya untuk pemimpin negeri saya? Sejujurnya,saya malu menjawabnya...Â
Tjiptadinata Effendi