Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengubah Sudut Pandang Berdasarkan Suka atau Tidak Suka

11 Juli 2019   07:10 Diperbarui: 11 Juli 2019   07:24 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: bersama sahabat di Mataram./dokpri

Temukan Persamaan Sekecil Apapun

Walaupun kita sering membaca  pesan "Jangan memilih sahabat berdasarkan "like "or "dislike" kalimat ini memang enak di dengar ,tapi kalau kita mau jujur, dalam perjalanan hidup ini, pasti ada rasa suka dan tidak suka ,tercipta dalam hati kita terhadap seseorang. Dan rasa tidak dapat dibohongi. Kalau hati kita sudah terlanjur  tidak menyukai seseorang,walaupun kita mencoba mencari alasan untuk menyukainya,maka akan terasa hambar dan pura pura. 

Perasaan suka atau tidak suka ini, boleh jadi setelah membaca tulisan seseorang ataupun setelah bertemu muka, entah karena alasan apa ,rasa suka dan tidak suka ini bisa tiba tiba muncul dalam hati kita,tanpa alasan. 

Bisa jadi ketika bersalaman ada sikap acuh tak acuh,sehingga kita merasa tidak dihargai atau boleh jadi gaya berbicara yang angkuh dan menonjolkan diri.  Begitu rasa "like" or "dislike" ini tumbuh dalam hati,maka sudut pandang kita menjadi berbeda

Bila tidak suka pada seseorang, maka kita gunakan "kaca pembesar", agar dapat memperbesar kesalahan ataupun kekurangan kecil yang terdapat pada sosok yang tidak disukai. Sebaliknya,bila kita suka pada seseorang, maka kita akan mencari apa saja yang baik dari dirinya dan menutup mata terhadap kekurangan yang ada.

ket.foto: bersama mahasiswa Indonesia di Italia/dokpri
ket.foto: bersama mahasiswa Indonesia di Italia/dokpri

Temukan Persamaan Sekecil Apapun

Untuk meminimalkan rasa suka atau tidak suka ini,  maka jalan sederhana yang dapat ditempuh adalah menemukan persamaan yang ada. Karena persamaan sekecil apapun, dapat menjadi jembatan untuk menjalin hubungan persahabatan.

Hal ini sangat kental di rasakan bila bertemu sesama orang Indonesia di negeri orang, langsung dalam waktu singkat menjadi akrab. 

Karena merasakan ada persamaan ,yakni sama sama orang Indonesia,Sama sekali tidak terpikirkan dalam pikiran kita,ini orang Padang,Orang Batak,Orang Jawa atau Orang Sunda dan seterusnya. 

Percakapan berkisar sekitar "Sudah lama disini pak /bu? Atau "Yuk kita ngopi bareng ya pak/bu". Tidak akan terpikirkan untuk menanyakan,apa agamanya atau  Capres mana yang dipilihnya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun