Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Sederhana Mencegah Agar Kita Jangan Berburuk Sangka

29 Juni 2019   16:44 Diperbarui: 29 Juni 2019   17:25 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:https://twitter.com/dakwah

Seringkali kita menyesal, karena sempat berburuk sangka terhadap seseorang,entah karena alasan apapun, namun kemudian menyesal,setelah mengetahui kejadian yang sesungguhnya. Ada begitu banyak contoh contoh hidup yang sudah kita saksikan, bahkan bisa jadi kita juga terlibat di dalamnya. 

Salah satu contoh  adalah ,ketika suatu waktu saya bertemu dengan teman lama dan sekaligus tetangga,ketika berbelanja di salah satu supermarket di jakarta,maka tentu saja saya sangat senang. Melambaikan tangan dan memanggil namanya. Akan tetapi ternyata teman lama saya, hanya mengangkat tangannya dan kemudian buru buru keluar, tanpa merasa perlu menyalami saya. Padahal kami sudah lebih dari 40 tahun tidak ketemu dan dalam hal usia,saya jauh lebih tua dibandingkan dirinya.

Sejujurnya saya sangat kecewa dan dalam hati saya berkata: "Alangkah sombongnya  ,mungkin merasa dirinya orang kaya atau orang sukses,sehingga tidak merasa perlu untuk sekedar menyalami saya satu dua menit. Tapi ya sudah ,masa bodohlah, masih banyak teman teman yang menaruh rasa hormat kepada saya. "Begitu kira kira,saya menghibur diri saya 

Ternyata Orang Tuanya Sakit Parah
Ternyata perasaan jengkel ini terbawa hingga saya pulang kerumah. Jengkel dan heran,kami sejak kecil bertetangga dan menjadi sahabat baik,kok bisa orang berubah  begitu drastis? Mungkinkah ia merasa dirinya kaya? Tapi sejak dulu,saya belum pernah meminjam dalam bentuk apapun kepadanya. Kalau hal ini saya pikirkan terus ,bisa mengganggu tidur saya. Maka saya mencoba mencari nomor teleponnya pada teman teman lama yang juga mengenalnya. 

Ternyata ada nomer Ponsel dari teman dan sekaligus tetangga saya yang bernama Tedy. Langsung saya putar nomornya dan bersiap siap andaikata memang ia sudah berubah total.  Panggilan pertama tidak terjawab,tapi panggilan kedua dijawab dan suaranya terdengar tergesa gesa.Setelah saya sebut nama saya,terus Tedy menjawab:" Aduh pak Effendi.Mohon maaf tadi saya tidak menyalami ,karena saya terburu buru. Mama kemarin jatuh dari tangga dan kondisinya parah. Saya saat ini masih di Rumah Sakit ,menunggu mama siuman dari Operasi. "

Ada rasa penyesalan dalam di hati saya,bahwa begitu cepatnya saya memvonis sahabat lama saya sebagai sosok yang angkuh dan lupa persahabatan, " Ternyata ibunya dalam kondisi parah. Maka saya langsung minta maaf kepadanya: "Tedy,maafkan saya ,Tadi saya sempat berpikir anda sombong banget.Ternyata ibu anda sakit parah. 

Saya mohon maaf dan semoga mama cepat sembuh ya. Maaf ,di Rumah Sakit mana? Sore ini saya dan istri akan kesana ya " Setelah mendapatkan informasi secukupnya,maka saya akhiri pembicaraan kami,mengingat ibunya sedang dalam kondisi parah.

Saya Jadikan Pelajaran Hidup
Sejak saat itu,kejadian ini saya catat dalam hati dan saya jadikan pelajaran hidup ,agar jangan terlalu cepat memvonis orang lain,sebelum berbicara secara langsung kepadanya dan mengetahui keadaan yang sesungguhnya. Karena apa yang tampak secara kasat mata,belum tentu yang terjadi sesungguhnya seperti apa yang ada dalam bayangan kita. Sehebat apapun diri ,bisa  saja persepsi kita tentang seseorang keliru.

Belajar dibangku sekolah akan menghadirkan ilmu pengetahuan ,tapi belajar dari ilmu kehidupan, akan menjadikan kita semakin arif dalam menjalani hidup ini.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun