Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Perlu Rapi, Walau di Rumah Sendiri?

23 Juni 2019   19:14 Diperbarui: 23 Juni 2019   20:17 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Berpakaian Manifestasi Harga Diri  dan Menghargai Orang Lain

Kalau kita hidup menyendiri ,seperti dalam cerita Tarzan ,yang tinggal di hutan belantara dan teman temannya adalah monyet dan hewan lainnya, tentu saja tidak  perlu rapi rapi. Karena yang dihadapi adalah makhluk yang sama sekali tidak berpakaian. Atau tinggal dirumah sendirian dan tidak ada siapa siapa disana,maka tentu saja boleh hidup semau gue. 

Boleh pakai pakaian atau malah tidak sama sekali,karena memang hidup sebatang kara. Akan tetapi bila kita hidup dalam sebuah keluarga,maka tentu saja ada rambu rambu kesantunan yang patut menjadi perhatian kita.

Bayangkan kalau mondar mandir dengan celana kolor dan bertelanjang dada, walaupun di rumah sendiri, tapi di sana ada orang tua kita, saudara perempuan atau anak anak, maka gaya "tarzan" yang diadopsi di dalam rumah tentu saja sangat tidak pas. Di samping sama sekali tidak menghargai orang tua atau orang yang patut dituakan, juga merupakan contoh buruk bagi anak anak.

Jangan lupa bahwa bagi anak anak, apa yang mereka saksikan dalam hidup mereka akan tertanam dalam hati mereka dan mengira memang begitulah cara hidup yang semestinya. 

Jiwa anak anak adalah ibarat kertas putih bersih. Maka dengan contoh buruk yang  kita berikan, maka secara sadar atau tanpa sadar, kita sudah menodai jiwa anak anak. Bila kelak setelah dewasa,mereka bertingkah laku seperti itu, maka hal ini  adalah tanggung jawab moral kita.

Berpikir Timbal Balik

Seandainya suatu waktu tiba tiba kita berkunjung ke rumah tetangga, hanya untuk sekedar menanyakan keadaan mereka, tapi yang keluar adalah pria dengan celana kolor dan bertelanjang dada, bagaimana perasaan kita? Apakah kita masih punya minat untuk melangsungkan komunikasi dengan orang yang hanya mengenakan celana kolor dan  tak berbaju? Setiap orang waras pasti akan pamitan dan membatalkan niat untuk berbincang bincang.

Hal ini berlaku juga timbal balik. Kalau sekiranya ada tamu mendadak berkunjung ke rumah kita dan bertemu dengan kita yang duduk di beranda rumah dengan celana seadanya dan tanpa baju, pasti perasaannya akan sama dengan kita. Karena itu, apa yang kita tidak suka orang lain melakukan terhadap kita, maka tentu saja,kita juga tidak akan melakukannya terhadap orang lain.

Tentu saja bukanlah dimaksudkan bila di rumah, kita memakai pakaian lengkap seperti ke kantor melainkan mengenakan pakaian rumah yang  sesuai dengan kesantunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun