Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Dikarantina di Wollongong Public Hospital Karena Dicurigai TBC

24 Maret 2019   21:03 Diperbarui: 25 Maret 2019   06:40 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto :dokumentasi pribadi

24 Maret Peringatan Hari TBC Sedunia

Mengingat bahwa hari ini, 24 Maret, merupakan hari peringatan TBC sedunia, maka saya jadi ingat akan pengalaman pribadi, pernah selama hampir satu bulan lamanya dikarantina di Rumah Sakit Umum di Kota Wollongong. Awalnya saya terpeleset di tangga pesawat, karena ketika turun tangga sambil menenteng sebuah hadbag dan sekaligus menyandang tas laptop, sementara anak tangga licin karena hujan.

Selang dua hari kemudian saya demam dan batuk-batuk dan mengeluarkan darah segar. Putri kami memanggil dokter GP, yang datang dalam waktu kurang dari 20 menit. Setelah diperiksa, saya dikasih obat dan disarankan agar segera dibawa ke klinik untuk di-rontgen. 

Keesokan harinya saya diantarkan oleh putri kami dan ditemani istri untuk ke Medicare Centre yang berlokasi di Market Street untuk di-rontgen. Begitu memeriksa hasil rontgen, dokter Morentos yang menangani memperlihatkan hasil rontgen bahwa sebagian besar paru-paru saya memutih, akibat terinfeksi karena luka dalam. Dan dirujuk ke rumah sakit umum dengan dibekali surat "Emergency"

Sangat Menyedihkan Berada Dalam Ruang Karantina

Saya dibawa ke Wollongong Public Hospital dan setelah membaca surat rujukan, langsung dibawa dengan kereta dorong untuk masuk ke ruang khusus. Setiap orang yang masuk harus mengenakan master penutup mulut dan hidung, karena saya dikhawatirkan terkena TBC. Saya dipastikan saya terkena pneumonia atau infeksi paru paru yang parah.

Tentu saja saya sangat sedih karena ditinggalkan di ruang isolasi sendirian.Apalagi ,setiap orang yang ingin membezuk,harus mengenakan "rompi" dan penutup mulut,seakan diri saya merupakan sosok yang berbahaya. Selain dari rasa sakit yang sangat,ditambah dengan selang infus dan selang obat antibiotik di kaki dan dipergelangan tangan,masih ditambah dengan rasa sedih berada di  negeri orang dan terbaring sendirian diruang karantina

 Syukur, dua minggu kemudian saya dinyatakan bersih dan tidak terjangkit TBC lalu diizinkan pindah ke ruang lain. Sebulan lamanya menginap di sana hingga pulih, baru diizinkan pulang, dengan catatan wajib berobat jalan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Mengapa Orang Australia Begitu Ketakutan akan TBC?

Rasa penasaran, saya mencoba menelusuri apa yang menjadi penyebab, sehingga saking takutnya orang Australia terhadap TBC. Saya sempat dikarantina, aka pada waktu berkunjung ke Kalgoorlie, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Boulder Town Hall. Di ruang atas tampak ada tulisan yang dipajang dalam bingkai dan diberikan kaca pengaman.

ket.foto : gedung Boulder Town Hall di Kalgoolrie /dokumentasi pribadi
ket.foto : gedung Boulder Town Hall di Kalgoolrie /dokumentasi pribadi
Tulisan ini menjelaskan bahwa pada tahun 1918 pernah terjadi epidemic di dunia, Sekitar 50 juta orang tewas. Dan di Australia sendiri dalam waktu singkat tewas sekitar 12.000 orang akibat dari Peneumonia. Sejarah kelam masa lalu ini selalu dijadikan pedoman dan tuntunan bagi warganya agar selalu waspada terhadap penyakit yang penyebabnya adalah gangguan ada paru-paru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun