Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bertanya dan Bercanda Ada Aturan Mainnya

16 Desember 2018   19:55 Diperbarui: 16 Desember 2018   19:58 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak Tepat Sasaran Dapat Membuat Orang Terluka

Sesekali bercanda,tentu saja  merupakan hal yang sangat baik,untuk menghilangkan kejenuan ataupun berusaha menciptakan suasana ceria. Namun,walaupun tidak tertulis,bercanda itu ada aturan  mainnya. Salah sasaran atau tidak tepat waktu,maka orang yang diajak bercanda,bukannya tertawa senang,malahan bisa merasa terhina dan sakit hati.

Sesungguhnya ada begitu banyak contoh contoh hidup yang sering kita saksikan atau malah mungkin kita alami,namun sayang sekali orang sering lupa,memetik hikmah dari setiap kejadian,betapapun kecil ,untuk dijadikan pelajaran hidup.Karena itu,hingga saat ini,kekeliruan yang tampak sangat sepele,namun dapat melukai hati orang lain,masih saja terulang dari dulu,hingga kini.

Tidak jarang,hanya sebuah pertanyaan sangat sederhana ,bila disampaikan pada orang yang tidak tepat atau waktunya yang kurang  pas,dapat merusak hubungan baik,yang selama ini sudah terjalin dengan baik. 

Sebagai Contoh:

Ada yang bertanya :"Pak Tjip,saya rencana mau ke Padang,menurut pak Tjip hotel mana yang terbaik?" Maka  saya bisa memberikan jawaban ,tentang beberapa hotel yang dapat direferensikan,karena hampir semua hotel di Padang,sudah pernah kami singgahi.Atau mungkin ada yang bertanya :"Mana yang lebih indah, Niagara Falls ataukah Grand Canyon?" Maka dengan santai ,saya bisa memberikan gambaran,hingga mendetail.

Akan tetapi ,bila pertanyaan yang sama ,diajukan 40 tahun lalu,walaupun menggunakan kalimat yang persis sama,maka saya akan merasa sangat tersinggung.  Karena pada waktu itu,jangankan menginap di hotel,untuk makan sehari 3 kali saja,tidak jarang harus utang sana sini.Apalagi bertanya tentang luar negeri .Inilah pelajaran dasar,yang selalu saya ingat,bahwa untuk bertanya ,apalagi bercanda, ada aturan main,yang perlu disimak ,yakni melakukan semuanya sesuai dengan tempat,waktu dan  orang yang akan ditanyai.

Bercanda Dalam Pertemuan Keluarga

Walaupun namanya satu keluarga besar,namun garis telapak tangan setiap orang berbeda. Bisa jadi,walaupun sama sama berasal dari satu kakek dan satu nenek,bisa jadi kondisi ekonomi berbeda bagaikan siang malam.Suatu waktu, saya menghadiri  pertemuan keluarga .Tentu saja saling melepas kangen dan diselingi dengan nostalgia masa lalu.

Maklum sudah belasan tahun tidak pernah bertemu,bahkan bayi yang dulu sering digendong,ternyata ketika ketemu sudah menjadi seorang ayah atau seorang ibu. Sedang asyik saling bercanda,ada seseorang keponakan wanita yang datang agak terlambat,terus disambut oleh salah seorang keponakan yang lainnya dengan bercanda :"Wah, tas Hermes nya beli di Paris ya  ?"

Jelas,maksudnya hanya semata mata ingin bercanda dan memeriahkan suasana pertemuan. Namun apa yang terjadi?  Yanti (bukan  nama sebenarnya),yang baru masuk sambil menyandang tas,terhenti. Wajahnya tampak merah padam dan berkata perlahan:"Ternyata disini tempat berkumpul orang orang kaya ya. Maaf,saya salah masuk",katanya sambil membalikan tubuh dan berjalan keluar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun