Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghindari Semangat "Coca Cola" dalam Hubungan Persahabatan

15 Desember 2018   08:53 Diperbarui: 15 Desember 2018   15:58 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak Ada Kekuatan Yang Bisa Menjegal Kita Untuk Bersahabat Kecuali Diri Kita Sendiri
Sesungguhnya tidak ada orang tempat,situasi atau keadaan yg membuat kita terganggu untuk menjalin sebuah persahabatan, karena persahabatan tidak bisa dikekang dan dibatasi oleh beda suku budaya dan agama. Sekat dan dinding pembatas tersebut diciptakan oleh pikiran kita sendiri.baik dilakukan secara sadar maupun secara tanpa sadar .

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Karena pikiran selalu mendahului realita. Sebelum orang terkotak kotak pada perbedaan suku, budaya dan agama maka hal tersebut mulai bersemi dalam pikirannya. 

Bisa jadi memang hasil dari pengolahan alam pikirannya sendiri,tapi kebanyakan adalah akibat terdistorsi oleh input yang keliru dari lingkungan dimana ia hidup dan berinsteraksi. Mulai membangun  peta dalam alam pikiran, bahwa orang yang layak dijadikan teman, apalagi sahabat, hanyalah orang orang yang satu  suku, satu kasta, yang selevel  ,seagama dan sebudaya. Selain  dari itu,tidak layak dijadikan teman.

Kemudian apa yang bersemi didalam pikiran mulai ditransformasikan dalam bentuk sikap,tutur kata dan perbuatan. Mulai menjaga batas dengan siapa saja berbeda dengan dirinya. Semakin lama dinding pembatas yang tidak kasat mata ini semakin menjulang tinggi dan membelenggu  kebebasan untuk berpikir secara sehat.

Realita Bukan Hanya Semata Dalam Ujud Phisik
Alangkah malangnya bila seseorang mengira,bahwa realita itu hanyalah sesuatu yang bersifat phisik, bisa dilihat, dan diraba. Kalaulah realita hanya bersandar pada patokan ini, maka kita akan kehilangan akan makna : cinta, kesetiaan, dan persahabatan. 

Karena ketiga aspek kehidupan ini jelas bukan sesuatu yang bersifat phisik, tetapi ia berada di ambang maya.yang tak terlihat dan tak teraba tapi bisa dirasakan. 

Bahkan ketiga unsur yang tak terlihat dan tak teraba ini justru menentukan akhlak kita sebagai makluk ciptaan Tuhan yang memiliki : cinta, persahabatan, dan kesetiaan.

Ciri ciri inilah menandai harkat diri kita ,dalam menjalin hubungan persahabatan,baik di dunia maya maupun dalam mengaplikasikannya.  Adalah agar kehadiran kita baik dalam memberikan komentar maupun saat saat membalas komentar, hendaknya selalu menampilkan kata kata yang menghangatkan. 

Jangan sampai komentar kita menghanguskan nilai persahabatan yang akan atau sudah terjalin. Untuk menjalin sebuah persahabatan tidak ada batasan suku,budaya dan agama yang bisa  menjadi penghalang. 

Tidak ada orang tempat,maupun suasana yang menciptakan rasa tidak nyaman bagi kita untuk saling bersahabat. Rasa was was ,kecurigaan dan kekuatiran adalah hasil  kreasi negative dari cara berpikir kita.

Persahabatan Gaya Coca Cola
Sebuah persahabatan janganlah meniru gaya coca cola.,begitu mengebu gebu dan sesaat kemudian meredup dan diam. Memang diakui,bahwa dalam menjalin hubungan persahabatan,tidak jarang ada pasang surut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun