Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sholat Lima Waktu Dalam Keadaan Berpuasa

12 Maret 2025   07:22 Diperbarui: 12 Maret 2025   07:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelang Malam Hari / foto koleksi pribadi

Tergelitik dengan pertanyaan mengenai "Apakah mungkin sholat fardu lima waktu dalam keadaan berpuasa?" Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita perlu melihat beberapa keterangan dalam Al Qur'an mengenai waktu-waktu sholat fardu dan jangka waktu puasa.

Untuk waktu-waktu sholat fardu disebutkan terutama pada ayat-ayat berikut:

1.Zuhur Setelah matahari tergelincir (Surah Al-Isra' 17:78).
2.Asar Sebelum matahari terbenam (Surah Ar-Rum 30:17-18).
3.Magrib Saat matahari terbenam (Surah Hud 11:114, Al-Baqarah 2:187).
4.Isya Setelah gelap malam tiba (Surah Hud 11:114).
5.Subuh Saat fajar muncul hingga sebelum matahari terbit (Surah Al-Isra' 17:78, Al-Baqarah 2:187).

Adapun jangka waktu puasa yang disebutkan dalam al-Quran terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 187:

"Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam..."

Sepertinya ada kesepakatan untuk penafsiran awal puasa saat terbitnya "fajar shadiq" atau diwaktu subuh.

Perpedaan pemahamaan terjadi pada saat pengakhiran waktu puasa apakah pada saat tanda waktu sholat Magrib atau sholat Isya.

Perbedaan tanda waktu masuk magrib adalah pada saat matahari terbenam sudah dikatakn masuk waktu magrib dan satu pemahaman lagi terhadap masuknya waktu magrib adalah hilang cahaya merah (shafaq ahmar) diufuk timur.

Waktu Isya ditandai dengan ketiadaan pendar cahaya matahari atau gelap malam.

Surat al-Baqarah 187 menyampaikan agar umat yang berpuasa di bulan suci Ramadhan dianjurkan untuk menyempurnakan puasanya sampai malam tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun