Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Ruben & Sarwendah Bagi Tugas, Saat Cinta Orang Tua Tak Kenal Kata Mantan

24 Agustus 2025   23:00 Diperbarui: 23 Agustus 2025   15:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarwendah Sebut Ruben Onsu Ingin Penyebar Fitnah Soal Anaknya Ditangkap JPNN.COM 

Ada sebuah aturan tak tertulis yang seharusnya dipahami semua orang. Jangan pernah mengusik anak-anak. Karena saat seorang anak diserang, Anda tidak hanya akan berhadapan dengan satu orang. Anda akan membangunkan dua singa yang paling buas. Seorang ayah dan seorang ibu. Dan pada saat itu, status "mantan" di antara mereka seketika lenyap, digantikan oleh sebuah aliansi yang paling solid dan menakutkan.

Inilah pelajaran yang sedang diberikan oleh Sarwendah dan Ruben Onsu kepada para perundung di dunia maya. Meskipun rumah tangga mereka telah berakhir, sebuah babak baru yang tak terduga justru dimulai. Babak di mana mereka berdiri bahu-membahu, membentuk sebuah benteng pertahanan yang tak tertembus demi melindungi hal paling berharga dalam hidup mereka: anak-anak.

Keduanya kini berada dalam satu misi bersama. Memburu dan menyeret para penyebar fitnah tentang anak mereka ke meja hijau. Caranya? Dengan sebuah strategi "bagi tugas" yang menunjukkan betapa matangnya mereka sebagai orang tua.

Meski berpisah, Sarwendah & Ruben Onsu bersatu lawan fitnah terhadap anaknya. Mereka bagi tugas; Sarwendah jaga mental, Ruben lapor polisi. - Tiyarman Gulo

Divisi Pertahanan Keluarga Onsu "Aku Jaga Mental, Ayah yang Berperang"

Dalam sebuah wawancara di acara "Rumpi" Trans TV, Sarwendah dengan tenang membeberkan strategi perang mereka. Ini bukan tentang emosi sesaat, melainkan sebuah rencana yang terkoordinasi dengan baik, di mana masing-masing punya peran vital.

Peran Sarwendah Sang Penjaga Hati

"Kami bagi tugas, aku tinggal sama anak-anak, mengurus mental dan kehidupan anak-anak," ungkap Sarwendah.

Di tengah kebisingan dan racun digital yang mengancam, Sarwendah mengambil peran yang paling krusial. Menjadi tameng emosional. Ia adalah penjaga gerbang hati anak-anaknya, memastikan mereka tidak terluka oleh kata-kata kejam dari orang yang tak mereka kenal. Tugasnya adalah menjaga agar rumah tetap menjadi surga yang aman, tawa anak-anak tetap terdengar nyaring, dan mental mereka tumbuh sehat tanpa tergores kebencian. Ini adalah peperangan senyap yang terjadi di ruang keluarga, dan Sarwendah adalah panglimanya.

Peran Ruben Onsu Ujung Tombak Keadilan

Sementara Sarwendah menjaga benteng dari dalam, Ruben maju ke medan perang di luar. "Ayahnya (Ruben Onsu) pastinya akan mengusut tuntas, sampai (pelaku) ditangkap," lanjut Sarwendah dengan keyakinan penuh.

Ruben mengambil peran sebagai eksekutor keadilan. Dialah yang berhadapan dengan proses hukum yang rumit dan melelahkan, membuat laporan polisi, dan memastikan bahwa tidak ada satu pun pelaku yang bisa lari dari tanggung jawabnya. Ia adalah ujung tombak yang siap menusuk siapapun yang berani menyakiti keluarganya.

Titik Didih Seorang Ibu

Bagi Sarwendah, keputusan untuk bertindak tegas ini lahir dari sebuah titik didih. Sebagai figur publik, ia sudah terbiasa dengan komentar miring tentang dirinya. Awalnya, ia memilih untuk tidak peduli. Namun, kesabarannya habis ketika para perundung itu mulai menyeret nama anak-anaknya ke dalam narasi fitnah mereka.

"Dan bawa-bawa anak, makanya akhirnya ayah (Ruben Onsu) tindak lanjut," tegasnya.

Ini adalah momen di mana seorang Sarwendah berhenti menjadi selebriti yang sabar dan berubah menjadi seorang ibu yang marah. Sebuah amarah yang sangat bisa dipahami oleh setiap orang tua di dunia.

Tidak Lagi Gertakan, Jerat Hukum Berlapis Menanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun