Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Siapa Inda Putri Manurung? Profil Jaksa yang Berani Hadapi Amukan Nikita Mirzani

5 Agustus 2025   16:47 Diperbarui: 5 Agustus 2025   15:15 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profil Inda Putri Manurung, jaksa yang adu cekcok usai paksa Nikita Mirzani pakai rompi tahanan Youtube Intens Investigasi 

Ruang sidang yang tadinya khidmat mendadak berubah menjadi panggung drama. Udara terasa panas, dan semua mata tertuju pada dua perempuan yang berdiri di pusat pusaran ketegangan. Di satu sisi, ada Nikita Mirzani, artis yang dikenal dengan ledakan emosinya yang tanpa filter. Di sisi lain, berdiri seorang perempuan, wajahnya tenang namun sorot matanya tajam tak tergoyahkan.

Api bertemu baja. Sebuah video dari momen ini menyebar secepat kilat di media sosial, dan satu nama mendadak menjadi buah bibir. Dia adalah Inda Putri Manurung. Publik bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok jaksa yang dengan begitu berani dan tenangnya berhasil "menjinakkan" amukan Nikita di depan umum?

Jawabannya ternyata jauh lebih mengesankan daripada sekadar klip viral berdurasi satu menit. Ini adalah kisah tentang seorang penegak hukum yang ditempa oleh pendidikan elite dan jejak karier yang solid.

Profil Jaksa Inda Putri Manurung viral usai tegas pada Nikita Mirzani. Di balik sikapnya, ada rekam jejak pendidikan dan karier hukum yang solid. - Tiyarman Gulo

Momen yang Mengubah Segalanya

Semua berawal dari sebuah momen yang seharusnya menjadi prosedur rutin. Usai sidang kasus yang menjerat Nikita Mirzani terkait dugaan pemerasan dan TPPU, Jaksa Inda Putri Manurung, dalam kapasitasnya sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU), meminta Nikita untuk mengenakan rompi tahanan.

Permintaan sederhana itu memicu ledakan. Nikita Mirzani, dengan suara lantang, menolak dan melontarkan amarahnya di ruang sidang. Banyak orang mungkin akan gentar atau terpancing emosi menghadapi reaksi sekeras itu, apalagi di bawah sorotan kamera dan tatapan puluhan pasang mata.

Namun, Inda Putri Manurung berbeda. Alih-alih mundur atau ikut terbawa suasana, ia menunjukkan kelasnya. Dengan suara yang tetap terkendali namun tegas, ia membalas argumentasi Nikita, mempertahankan wewenang dan aturan yang harus ditegakkan. Ia tidak berteriak, tidak pula menunjukkan rasa takut. Ia hanya berdiri tegak, menjadi personifikasi dari hukum itu sendiri. Tenang, objektif, dan tak bisa diintimidasi. Momen inilah yang membuat profilnya langsung dicari ribuan orang.

Fondasi Intelektual dari Kampus Ternama

Ketegasan Inda Putri Manurung bukanlah arogansi atau keberanian buta. Itu adalah buah dari fondasi intelektual yang dibangunnya selama bertahun-tahun di institusi hukum terbaik.

Ia adalah seorang alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair), salah satu kawah candradimuka bagi para ahli hukum top di Indonesia. Lulus dari Unair saja sudah menjadi bukti kapasitas akademiknya yang mumpuni. Namun, dahaga ilmunya tidak berhenti di situ. Inda melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister (S2), meraih gelar dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar, di mana ia semakin memperdalam ilmunya di bidang hukum pidana.

Dasar pendidikan yang kuat inilah yang memberinya pemahaman mendalam tentang aturan, prosedur, dan kewenangannya sebagai jaksa. Ia tahu persis di mana ia berpijak, sehingga tak ada keraguan sedikit pun dalam setiap langkah yang ia ambil di ruang sidang.

Jejak Karier yang Menempa Mental Baja

Sebelum menjadi sorotan di Jakarta, Inda telah malang melintang di berbagai penugasan penting yang menempa mental dan profesionalismenya. Kariernya di Korps Adhyaksa membawanya ke berbagai daerah, memberinya pengalaman langsung di lapangan.

Salah satu jejak penting dalam kariernya adalah saat ia bertugas di wilayah Sumatera Selatan, tepatnya sebagai Jaksa Fungsional di bidang Intelijen pada Kejaksaan Negeri Ogan Ilir. Bertugas di bidang intelijen bukanlah pekerjaan biasa. Ini membutuhkan ketajaman analisis, kejelian, dan keberanian dalam kerja-kerja senyap untuk penegakan hukum dan pencegahan tindak pidana. Di sinilah mental bajanya mulai terbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun