Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Pilihan

4 Jurus Sakti Amankan Kripto dari Perampok Digital

20 Juli 2025   17:00 Diperbarui: 19 Juli 2025   18:00 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berbulan-bulan memantau grafik, menahan napas saat pasar anjlok, dan bersorak gembira saat nilainya meroket, portofolio kripto kamu akhirnya menunjukkan angka yang indah. Kamu tersenyum, membayangkan semua hal yang bisa kamu beli. Lalu, esok paginya, kamu membuka aplikasi dompet digitalmu dengan semangat. Tapi senyummu seketika hilang. Angka yang tadinya jutaan, puluhan, atau bahkan ratusan juta, kini berubah menjadi nol besar. Ludes. Hilang tanpa jejak.

Ini bukan adegan film horor, tapi mimpi buruk yang nyata bagi banyak investor kripto yang lengah. Popularitas aset digital memang meroket, menjanjikan keuntungan fantastis dan fleksibilitas yang diimpikan anak muda. Tapi di balik kilau "cuan" itu, ada kegelapan yang mengintai: risiko kehilangan segalanya karena satu kesalahan kecil dalam keamanan.

Jangan sampai kerja kerasmu berakhir dengan tangisan. Yuk, kita pelajari empat jurus sakti ini untuk membangun benteng pertahanan di sekitar harta karun digitalmu.

Amankan aset kripto dengan dompet hardware, 2FA, & simpan seed phrase fisik. Hindari menyimpan jangka panjang di bursa untuk minimalisir risiko. - Tiyarman Gulo

Miliki 'Brankas Pribadi', Bukan Sekadar Dompet di Saku

Kamu pasti sering dengar istilah wallet atau dompet kripto. Tapi, tidak semua dompet diciptakan sama. Menggunakan dompet digital yang selalu online (hot wallet) itu ibarat menyimpan semua uangmu di dompet kulit yang kamu taruh di saku belakang celana saat berjalan di tengah pasar yang ramai. Praktis, tapi sangat berisiko.

Di sinilah dompet hardware (hardware wallet) berperan sebagai pahlawan.

Anggaplah dompet hardware ini sebagai brankas pribadi di rumahmu. Ia adalah perangkat fisik, sering kali berbentuk seperti USB, yang menyimpan "kunci pribadi" kriptomu secara offline. Artinya, ia tidak terhubung ke internet 24/7. Peretas di luar sana, sehebat apa pun mereka, tidak bisa menyentuh asetmu jika brankasnya saja tidak terhubung ke jaringan mereka.

Setiap kali kamu mau melakukan transaksi, kamu harus mencolokkan perangkat ini dan memberikan konfirmasi secara manual dengan menekan tombol fisik. Dilengkapi PIN rahasia, dompet ini memastikan hanya kamu, sang pemilik fisik, yang bisa memberi izin. Jadi, meski komputermu kena virus atau akunmu diretas, aset kriptomu tetap tidur nyenyak di dalam brankasnya.

Pasang 'Gembok Ganda' dengan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Kalau kamu pakai Instagram, Gmail, atau aplikasi perbankan, kamu pasti sudah tidak asing dengan Autentikasi Dua Faktor (2FA). Ini adalah lapisan keamanan yang sangat simpel tapi luar biasa efektif.

Coba bayangkan pintu rumahmu. Kata sandi atau password adalah kunci pertama. Tapi, apa jadinya kalau maling berhasil mencuri atau menduplikasi kuncimu? Mereka bisa langsung masuk. Nah, 2FA adalah gembok kedua yang hanya bisa dibuka dengan kode unik yang dikirim ke ponselmu saat itu juga. Tanpa kode itu, kunci pertama jadi tidak ada gunanya.

Aktifkan 2FA di semua akun bursa (exchange) dan dompet digitalmu. Gunakan aplikasi autentikator seperti Google Authenticator atau Authy, yang jauh lebih aman daripada menerima kode via SMS (karena kartu SIM bisa dibajak).

Satu pesan penting, JANGAN PERNAH membagikan kode 2FA ini kepada siapa pun. Bahkan jika ada yang menelepon atau mengirim email mengaku sebagai tim support dari platform kripto. Itu adalah trik klasik untuk merampokmu. Ingat, gembok kedua ini adalah milikmu seorang.

Simpan 'Kunci Kerajaan' di Dunia Nyata, Bukan di Awan Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun