Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kisah Pilu Gao Wang, 22 Tahun Tak Hapus MakeUp, Wajagnya Berubah Seram

26 Juni 2025   23:00 Diperbarui: 25 Juni 2025   15:24 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita bercermin. Unsplash/Milada Vigerova 

Pernahkah kamu merasa begitu lelah setelah seharian beraktivitas, sampai-sampai membersihkan riasan wajah terasa seperti mendaki gunung? Kamu menatap cermin, berdebat dengan diri sendiri, dan akhirnya menyerah dengan pikiran, "Ah, besok pagi saja." Rasanya hampir semua orang pernah mengalaminya.

Tapi, bagaimana jika "besok pagi" itu tidak pernah datang selama 22 tahun?

Ini bukan fiksi horor. Ini adalah kisah nyata yang dialami Gao Wang, seorang perempuan berusia 37 tahun dari Jilin, China. Baginya, makeup bukan sekadar riasan, melainkan topeng yang tak pernah ia lepas sejak usia 15 tahun. Kebiasaan yang terdengar sepele ini perlahan tapi pasti mengubah wajahnya menjadi sebuah mimpi buruk, sebuah pelajaran mahal yang kini harus ia tanggung seumur hidup.

Bersiaplah, karena cerita ini akan membuatmu tidak akan pernah lagi meremehkan dua hal, kekuatan sebuah kebiasaan dan pentingnya sebotol pembersih wajah.

Akibat 22 tahun tak hapus makeup, wajah Gao Wang rusak ngeri jadi 'cangkang keras'. Sebuah peringatan nyata akan bahaya mengabaikan kesehatan kulit. - Tiyarman Gulo

Awal Mula Obsesi

Semua berawal dari rasa penasaran seorang remaja. Di usianya yang ke-15, Gao Wang muda menemukan dunia yang penuh warna dan pesona di dalam tas kosmetik ibunya. Sebuah lipstik yang ia coba diam-diam menjadi gerbang pembuka menuju obsesi. Sejak saat itu, wajahnya tak pernah lagi polos.

Bedak, eyeshadow, perona pipi, dan lipstik menjadi seragam hariannya. Baik saat pergi ke sekolah, berbelanja, atau sekadar berdiam di rumah, wajahnya selalu terpoles sempurna. Riasan memberinya kepercayaan diri, sebuah perisai yang membuatnya merasa cantik dan siap menghadapi dunia.

Namun, ada satu langkah krusial yang selalu ia lewatkan, menghapusnya.

Baginya, rutinitas membersihkan makeup di malam hari adalah pekerjaan yang sia-sia dan merepotkan. Logikanya sederhana, namun fatal. "Mengapa repot-repot melepasnya jika saya harus memasangnya kembali keesokan harinya?" begitu pikirnya, sebuah mantra yang ia pegang teguh selama lebih dari dua dekade.

Setiap malam selama 22 tahun, rutinitasnya sama. Ia hanya akan membilas wajahnya dengan air seadanya, lalu langsung terlelap dengan lapisan tebal alas bedak, pigmen warna, dan bahan kimia yang menempel erat di kulitnya. Ia tidur dengan "topeng" yang sama, yang akan ia timpa lagi dengan lapisan baru keesokan paginya.

Ketika Sinyal Bahaya Diabaikan

Awalnya, kulitnya seolah tak bergeming. Mungkin sesekali muncul jerawat, tapi Gao Wang tak pernah ambil pusing. Baginya, itu hanya gangguan kecil yang bisa ditutupi dengan lapisan makeup yang lebih tebal. Ia hidup dalam penyangkalan, mengabaikan bisikan-bisikan protes dari kulitnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun