Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Money

Berbanding Terbalik dengan Kualitasnya, Pelayanan Zara Dicap Buruk!

10 Mei 2020   20:52 Diperbarui: 10 Mei 2020   20:54 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Video parodi pelayan toko pakaian Zara, ramai di perbincangkan dan di banjiri komentar pedas warganet. Parodi itu menunjukkan petugas toko Zara yang digambarkan sangat ketus, tidak acuh, dan terlalu terburu-buru.

Di sisi lain, sejumlah warganet juga ikut berkomentar, bahwa mereka juga mengalami perlakuan yang sama seperti yang di video parodi kan. Hal serupa tak hanya dirasakan pelanggan Zara di Indonesia saja, tetapi juga di berbagai negara lainnya, telah beredar beberapa video serupa yang lebih dulu memparodikan pelayanan Zara yang sangat buruk. Salah Seorang pelanggan di Amerika Serikat bahkan pernah sukses menuntut Zara sebesar 3.000 dollar karena diskriminasi yang mereka lakukan. 

Meski pelayanannya banyak di protes, Zara banyak disukai karena koleksi nya yang sangat mirip karya desainer. Setiap pelanggan mengandalkan cara untuk tetap terlihat gaya tanpa merogoh kocek yang terlalu amat dalam. 

Selama pandemi covid-19, indetex company sebagai pemilik Zara, terpaksa menutup semua toko nya yang berada di Spanyol. Pabrik mereka banyak yang di alih fungsikan untuk membuat pakaian medis dan masker. 

Namun, justru di luar Spanyol, Pabrik Zara masih banyak berkembang dan berjalan seperti biasa. Keputusan Zara untuk tetap membuka pabrik di luar Spanyol sempat menjadi kontroversi. 

Contohnya saja, beberapa pabrik Zara di Myanmar beroperasi hingga 11 jam sehari, dengan kondisi pekerja yang saling berdesak-desakan. Hampir 500 buruh dipecat karena mereka menuntut perusahaan Zara untuk menyediakan masker gratis. 

Mereka yang mencintai Zara, Zara adalah label fashion dan lebih dari 2.000 toko di seluruh dunia adalah bagian dari indetex yang juga menaungi Pull, Berkstra, dan Massimo Dutti, mereka yang terkenal akan fashionnya. 

59% saham inditex dimiliki miliuner asal Spanyol berusia 82 tahun bernama Amancio Ortega. Ortega mendirikan Zara bersama mantan istrinya Roselia di tahun 1975. Pendapatan yang diperoleh inditex , dari tahun 2018 naik dari 5,5 juta Euro menjadi 7,5 juta Euro di tahun 2019. Jumlah ini sempat menjadikan Ortega sebagai orang terkaya keenam di dunia di tahun 2019. Namun, selama pandemi, penjualan koleksi musim panas Zara, turun hingga 24%. Peringkat Ortega pun merosot tajam menjadi orang ke-15 terkaya di dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun