Candi Borobudur salah satu bagian dari Wonderful Indonesia yang banyak sekali menyimpan banyak cerita, misteri, ilmu dan rahasia Indonesia di masa lampau. Salah satu yang memukau adalah relief mengenai musik Indonesia di salah satu bagian candi.
Dilansir dari laman web Borobudur Park, pada bagian panel relief Karmawibhangga ternyata  tergambar dengan jelas beberapa orang memainkan alat musik yang sangat khas.
Alat musik itu berdawai dan dipetik dengan jari, ada 3 gambar alat musik berdawai. Lalu, ada 2 gambar alat musik tiup yang memiliki bentuk sangat khas.Â
Selain itu, ada juga alat musik semacam seruling. Kedua jenis alat musik tersebut tidaklah mirip dengan alat musik dari India, Thailand dan sekitarnya. Kemiripan alat musik dawai dan tiup itu ada di kampung Dayak Kalimantan. Jenis berdawai disebut Sapèk dan jenis tiup disebut Keledi.
Dari informasi itu jelas terlihat, sejak dahulu zaman Dinasti Sailendra antara 780-840 Masehi, musik sudah mengiringi kehidupan warga di bumi pertiwi ini. Musik yang khas Indonesia ada di Borobudur, sudah menggema untuk dunia.
Dilansir dari Grid, para seniman di Tanah Air telah sukses menciptakan ulang replika alat-alat musik yang selama ini terukir di relief Candi Borobudur. Hal itu diketahui saat acara Sound of Borobudur pada Kamis (8/4/2021) lalu.
Dalam beritanya, acara yang digelar di Omah Mbudur, Kompleks Candi Borobudur, diisi oleh sejumlah seniman kenamaan Tanah Air. Mereka diantaranya Dewa Budjana, Purwacaraka dan Trie Utami yang terlihat memainkan alat musik yang asing namun terdengar indah.
Bahkan kata Dewa Budjana, Candi Borobudur adalah perpustakaan dunia. Setiap relief yang terukir di tembok candi Borobudur mengandung nilai dan ilmu budaya dari para pendahulu, seperti alat musik.
Oleh karena itu, tergeraklah ide untuk mereplika alat-alat musik yang terukir di relief Candi Borobudur. Bersama dengan sejumlah musisi dan seniman Tanah Air, Dewa Budjana akhirnya berhasil mereplika alat-alat musik di relief Candi Borobudur.
Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendengarkan alunan musik dari replika relief Candi Borobudur merasa bangga dengan kebudayaan Indonesia.Â