Mohon tunggu...
Titin Hatma
Titin Hatma Mohon Tunggu... -

Membaca. Menalar. Menikmati.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Legenda Sangkuriang (Berkencan Sambil Cari Kutu)

26 Oktober 2013   07:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:01 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Cerita ini dikisahkan oleh temanku, Mbak Tuts, waktu lagi nongkrong di depan indekos. Mbak Tuts itu ketika masih kecil adalah pecinta dongeng dan ia membagi sedikit “ingatan”nya tentang Legenda Sangkuriang.

Konon, ketika Ibu Sangkuriang masih lajang sedang menjahit, tiba-tiba jarumnya jatuh ke kolong rumahnya. Ibu Sangkuriang pun berjanji jika seorang lelaki mengambilkan jarum itu untuknya, lelaki itu akan dijadikan suami (Menurutku ini janji yang aneh. Kenapa si Ibu tidak turun ambil sendiri?Kan jatuhnya cuma di kolong... Sedentary banget sih). Dan ternyata, yang mengambilkan jarum itu adalah seekor anjing bernama Lumang. Singkat cerita, mereka pun menikah. (Huh, ini lebih aneh lagi. Bagaimana caranya anjing ngambil jarum? Terus, dalam perjanjian tadi kan yang akan dijadikan suami adalah lelaki?!)

Akhirnya, dari pernikahan itu lahirlah Sangkuriang. Suatu hari Sangkuriang dan si Lumang (ayahnya) disuruh pergi berburu rusa. Sang Ibu minta diambilkan hati rusa. Namun karena tak mendapat seekorpun, Sangkuriang berinisiatif mengambil saja hati si Lumang. Setibanya di rumah, hati itu diserahkan kepada Ibu untuk dimasak. Ibunya pun bergumam, “Hmm, laziis betul hati rusa ini, nyam nyam nyam...” Tiba-tiba Sangkuriang mengaku, “Bu, sebenarnya hati itu miliknya si Lumang.” Ibunya terkejut dan berang. “Astaga!!! Tahu tidak, dia itu sebenarnya ayahmu,” kemudian ibunya menabok kepala Sangkuriang dengan sendok. Sangkuriang pun diusir dari rumah.

Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang pulang ke kampung halamannya. Dia bertemu ibunya yang masih tampak awet muda. Mereka pun saling jatuh cinta. Suatu hari mereka berkencan. Ibunya mencarikan kutu Sangkuriang. Saat itulah ibunya melihat luka bekas tabokan sendok. Ia pun menyadari bahwa lelaki itu adalah anaknya sendiri. Lalu ia berusaha meyakinkan Sangkuriang bahwa mereka itu ibu dan anak, tidak pantas memadu kasih. Sayangnya Sangkuriang tdk percaya dan  tetapi ingin melamar ibunya. Singkat cerita, Ibunya minta dibuatkan kapal sebagai syarat. Tetapi entah bagaimana, entah kapal itu ditendang oleh ibunya atau bagaimana (si Tuts lupa ceritanya), lalu jadilah Gunung Tangkuban Perahu. Sekian.

Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini adalah: janganlah sembarangan berkencan, apalagi sambil cari kutu. Kencan paling romantis adalah bersama suami “sah”. #eaaaaa


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun