Mohon tunggu...
Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tiga Momen Tak Kutemui di Ramadan Tahun Ini

5 Mei 2020   23:13 Diperbarui: 5 Mei 2020   23:24 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak bisa kusembunyikan rasa pedih terselip di sekat rongga dada. Betapa tidak, Ramadan yang kunanti masih berselimut corona. Hampir bisa dipastikan tiga agenda yang rutin mewarnai setiap Ramadan, tahun ini bakalan sirna. Semua tinggal harapan tak menyisakan asa.

Tak ada pilihan lain kecuali harus sabar dan ikhlas menerima kehendak Allah. Toh, saat kita berkeluh kesah pun tidak akan merubah keadaan, malah menambah beban hati dan pikiran. Sekedar curhat betapa indahnya memori Ramadan tahun lalu.

Kini Ramadan terasa hampa, tiga momen yang selalu dinanti setiap Ramadan hanya bisa dikenang dalam bingkai memori

1. Safari Tarawih Keliling (Tarling) 

Kami hampir tak pernah absen dan selalu rutin mengikuti agenda Tarling sejak bergabung dengan institusi berslogan "Ikhlas Beramal." Salat tarawih ini diselenggarakan oleh beberapa instansi vertikal di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menghadirkan beberapa pembicara yang selalu renyah dalam mengupas setiap tema yang disajikan.

Entah mengapa, tahun ini rasanya rindu momen-momen indah berada di tengah-tengah kaum muslimin yang berbaris rapi dalam saf-saf salat berjamaah. Suasana yang benar-benar syahdu manakala sang muadzin mulai melantunkan adzan. Dilanjutkan imam melafazkan ayat-ayat suci Al Qur'an dengan tartil.

Sungguh saat-saat yang selalu dirindukan dimana kami mengilhami setiap gerakan salat dengan tumakninah, hingga bersimpuh dalam sujud kepada Allah mengakui bahwa manusia adalah hamba yang kerdil yang tak kuasa menghadapi segala kehendakNya.

Jika membayangkannya, mata ini mulai basah. Hanya tilawah yang membuat hati semakin kuat menghadapi kenyataan yang tidak pernah terlintas sebelumnya. Kondisi yang terjadi saat ini benar-benar di luar kuasa manusia.

Ada banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata namun makna kegembiraan menyambut Ramadan begitu merasuk dalam sanubari hingga tak terasa buliran bening mulai mengalir dari sudut mata saat menuangkan kata-kata ini. Ya Allah....ampuni dosa kami Ya Rabb, hingga detik ini kami belum sempurna beribadah di hadapanMu. Meskipun lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an tak pernah lepas 1 juz per hari namun tetap tak mampu menghapus kerinduan akan momen-momen Ramadan di tahun lalu.

Merasa kehilangan momen indah itu pasti, tapi bukan berarti tak mampu meraih esensi Ramadan. Sebagai penggantinya, kadang rohani ini pun haus akan tausyiah ustad ustadzah. Bersyukur dalam kondisi pandemi, saat harus berada di rumah saja berbagai dakwah online dapat dinikmati setiap saat. Yang penting saat ini, apapun kondisinya kita tetap harus bersyukur agar nikmat Allah selalu bertambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun