Apa momen yang bisa diambil dari semua hari raya? Refleksi. Ya..semua umat melakukan refleksi di hari raya mereka.
Umat Kristiani melakukan refleksi ajaran Yesus Kristus di hari natal. Umat Islam melakukan refleksi ajaran Allah yang disampaikan melalui rosul-Nya di hari Idul Fitri dan Idul Adha. Umat Hindu melakukan pengekangan diri, meditasi, upawasa (berpuasa), dan refleksi atas semua kegiatan yang telah dilakukan di hari Nyepi. Dan umat Budha pun melakukan refleksi di hari Waisak, meneladani Siddarta Gautama.
Pada dasarnya refleksi tidak hanya dilakukan di hari raya, tapi setiap hari, bahkan setiap saat. Kapan dan dimanapun.
Namun harus diakui, momen-momen tertentu membuat refleksi yang dilakukan lebih terasa maknanya. Saat ulangtahun, pergantian tahun, bulan Ramadan, malam takbiran, hingga hari raya.
Apa yang telah dilakukan, apa yang sedang dilakukan, apa yang belum dilakukan. Semua menjadi hal-hal yang harus selalu ditanyakan pada diri sendiri.
Kenapa refleksi harus dilakukan?
Jawabannya mudah. Agar setiap manusia mengingat dari mana dia berasal dan kemana akan kembali.
Kalau hal ini sudah dipahami, masalah sebesar apapun, tidak akan pernah membuat terpuruk.Â
Masalah ada atas kehendak-Nya, adanya penyelesaian pun atas kehendak-Nya.Â
Tinggal meyakinkan diri untuk selalu berpikir positif, dan bersikap optimis.Â