Mohon tunggu...
Titi Setiyoningsih
Titi Setiyoningsih Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompetensi Analisis Wacana Kritis Gen-Z NKRI di Era Literasi Digital

1 Maret 2024   07:01 Diperbarui: 1 Maret 2024   07:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

oleh Titi Setiyoningsih dan M. Rohmadi

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh dalam era di mana informasi tersedia secara luas melalui internet dan media sosial. Dalam menghadapi kompleksitas dunia yang terus berkembang, penting bagi Generasi Z untuk mengembangkan kompetensi analisis wacana kritis sebagai alat untuk memahami dan menafsirkan informasi politik dan sosial. Dalam esai ini, akan diuraikan mengapa kompetensi analisis wacana kritis menjadi penting bagi Generasi Z.

Pertama-tama, kemampuan untuk menganalisis wacana kritis memungkinkan Generasi Z untuk mengatasi banjir informasi yang mereka hadapi setiap hari. Dalam era di mana informasi tersebar luas melalui berbagai platform media, termasuk media sosial yang cenderung memperkuat bias dan narasi tertentu, Generasi Z harus mampu menafsirkan dan mengevaluasi informasi dengan kritis. Analisis wacana kritis membantu mereka untuk mengidentifikasi bagaimana kekuatan politik dan ekonomi dapat memanipulasi bahasa untuk mempengaruhi pandangan dan sikap masyarakat.

Kedua, kompetensi analisis wacana kritis memperkuat keterampilan berpikir kritis dan reflektif. Generasi Z perlu mampu melampaui apa yang disajikan secara langsung oleh media atau otoritas politik. Mereka perlu belajar untuk melihat di balik kata-kata dan gambaran yang ditampilkan, menanyakan siapa yang memiliki kepentingan dalam menyampaikan pesan tertentu, dan bagaimaimana pesan tersebut dapat memengaruhi persepsi dan tindakan mereka.

Selanjutnya, analisis wacana kritis membantu Generasi Z untuk memahami kompleksitas isu-isu sosial dan politik yang dihadapi oleh masyarakat global saat ini. Dalam dunia yang semakin terhubung, masalah seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, hak asasi manusia, dan konflik internasional membutuhkan pemahaman yang mendalam dan perspektif yang luas. Analisis wacana kritis memungkinkan Generasi Z untuk melihat isu-isu ini dari berbagai sudut pandang dan mengeksplorasi akar penyebab serta implikasi dari kebijakan atau tindakan tertentu.

Terakhir, kompetensi analisis wacana kritis memberikan Generasi Z alat untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses politik dan sosial. Dengan memahami bagaimana wacana dibentuk dan digunakan dalam berbagai konteks politik, mereka dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan mereka, membentuk opini publik, dan memengaruhi perubahan positif dalam masyarakat. Ini penting karena Generasi Z sering kali dikritik sebagai generasi yang pasif atau apatis terhadap politik, namun dengan memperkuat kompetensi analisis wacana kritis, mereka dapat menjadi agen perubahan yang kuat.

Dalam rangka menghadapi tantangan kompleks dunia modern, Generasi Z perlu mengembangkan kompetensi analisis wacana kritis sebagai alat penting untuk memahami, menafsirkan, dan merespons berbagai bentuk informasi politik dan sosial. Dengan demikian, mereka dapat menjadi pemimpin yang berpengetahuan, kritis, dan efektif dalam menghadapi tantangan masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun