Surabaya, 18 September, 2025 Kantin sekolah merupakan salah satu tempat yang paling sering dikunjungi oleh siswa. Bukan hanya untuk makan siang atau membeli jajanan, kantin juga menjadi ruang interaksi sosial yang penting. Siswa berkumpul, berbincang, bahkan belajar bersama sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia. Dari sekian banyak pilihan, minuman sederhana seperti es teh dan air mineral selalu menjadi favorit. Kehadiran Pak Sambo ternyata menyimpan banyak cerita tentang usaha, ketekunan, dan pelayanan.   Setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi, Pak Sambo sudah memulai aktivitasnya. Ia menyiapkan teh, gula, es batu, serta galon air mineral yang sudah dibersihkan. Semua itu dilakukan agar ketika waktu istirahat tiba, siswa dapat langsung membeli minuman segar tanpa harus menunggu lama. Es teh buatan Pak Sambo biasanya terasa manis dan menyegarkan, cocok diminum saat cuaca panas. Selain itu, air mineral tetap menjadi pilihan penting bagi siswa yang lebih suka minuman tawar dan sehat.
   "Saya menjual es teh, air mineral, dan kadang-kadang juga es coklat. Minuman itu sederhana, murah, dan banyak disukai anak-anak sekolah," ujar Pak Sambo di kantin. Kutipan tersebut menunjukkan alasan sederhana mengapa minuman seperti es teh tetap bertahan dari waktu ke waktu. Harganya yang terjangkau, proses membuatnya yang cepat, serta bahan baku yang mudah diperoleh menjadikannya pilihan utama.
   Waktu paling ramai biasanya terjadi pada jam istirahat pertama. Setelah mengikuti dua hingga tiga jam pelajaran, para siswa langsung menuju kantin untuk melepas haus dan lapar. Gelas-gelas berisi es teh cepat habis, sementara botol air mineral juga laris terjual. Tidak hanya siswa, guru pun kadang membeli minuman tersebut karena praktis. Jam istirahat kedua juga tidak kalah ramai, terutama bagi siswa yang tidak sempat membeli minuman di istirahat pertama.
   Bahan baku pembuatan es teh didapatkan dari warung grosir dekat rumah Pak Sambo. Teh celup atau teh bubuk dibeli dalam jumlah besar agar stok selalu tersedia. Gula pasir juga dipasok setiap minggu, sementara es batu dibuat sendiri atau dibeli dari penjual es balok. Untuk air mineral, biasanya dipasok dalam bentuk galon yang siap digunakan. Dengan cara ini, Pak Sambo dapat memastikan kebersihan dan kualitas minuman tetap terjaga.
   Usaha menjual es teh dan air mineral memang terlihat sederhana, namun membutuhkan ketekunan. Pak Sambo harus bangun pagi, menyiapkan semua kebutuhan, bahkan mengangkat galon berat. Saat jam istirahat, ia harus bergerak cepat melayani banyak siswa sekaligus. Meski demikian, Pak Sambo tetap melakukannya dengan senyum ramah agar pembeli merasa nyaman. Semangat ini menjadi pelajaran penting tentang kerja keras dan kesabaran.
   Pak Sambo juga memperhatikan rasa agar es teh tidak terlalu manis atau hambar. Takaran gula dan teh sudah diperhitungkan, sehingga rasa es teh selalu konsisten. Untuk menjaga kesegaran, ia membuat es teh baru setiap pagi, bukan menyimpan dari hari sebelumnya. Hal ini membuat siswa merasa yakin bahwa minuman yang mereka beli selalu segar.
   Dari sisi siswa, kehadiran Pak Sambo di kantin sekolah sangat membantu. Mereka bisa membeli minuman segar dengan harga terjangkau tanpa harus keluar sekolah. Selain itu, siswa juga belajar menghargai usaha orang lain yang menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka. Hubungan antara Pak Sambo dan siswa pun terjalin cukup baik, ditandai dengan sapaan ramah dan obrolan singkat saat bertransaksi.
   Dengan demikian, Pak Sambo memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Tidak hanya sebagai penyedia minuman, ia juga memberi teladan tentang kesabaran, ketekunan, dan pelayanan. Dari minuman sederhana ini, kita bisa belajar banyak hal tentang arti kerja keras dan keikhlasan dalam melayani orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI