Mohon tunggu...
Tionghoa Muda
Tionghoa Muda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadilah Tiang-tiang Kecil Dari ‘Rumah’ Besar Candra Naya

2 Agustus 2015   01:08 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:58 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rumah Candra Naya"][/caption]

Hampir 70 tahun lalu ‘rumah’ ini berdiri, dan sampai sekarang tidak berobah dari segi semangat. Kalau dulu didirikan dan diurus oleh orang kelas masyarakat yang tidak kaya dalam material, tapi kaya dengan semangat pengabdian kepada masyarakat, maka sekarangpun demikian, pengurusnya semua adalah –orang yang sederhana tapi kaya dengan jiwa pengabdian pada masyarakat.
Kalau dulu membantu kaum tergencet dari situasi jaman kacau dan meluasnya praktek bandit yang dikenal dengan istilah ‘robber barons’, sekarang Candra Naya sendiri yang sedang mengalami nasib tergencet. Sepotong tanah yang menjadi asetnya sedang diperebutkan oleh konglomerat untuk di jual. Yah untuk dijual...ada iklan-iklannya sejak tahun 2013, juga beritanya yang memenuhi media di awal Juli 2015 ini.

Intimidasi sudah dilakukan melalui tangan aparat hukum, karena meski surat tanah tanah sebagai barang bukti yang disengketakan sudah disita aparat, 3 hari kemudian ketua Candra Naya I Wayan Suparmin masih harus ditahan. Untuk apa penahan ini, untuk memudahkan pemeriksaan aparat agar ketua tidak melarikan diri, atau agar tidak merusak barang bukti? Rasanya kurang cocok dan hanya mengada-ada semua alasan tersebut, yang lebih pas adalah untuk menteror keluarga ketua dan pengurus Candra Naya untuk menyerahkan tanah tersebut tanpa syarat. Untuk memperlihatkan betapa berkuasanya sang konglomerat ini hingga bisa menjebloskan dan kemudian bisa melepaskannya bila pak Ketua menyerah.....dengan menyerahkan tanah yang ingin dijualnya tersebut tanpa syarat.

Yah...Candra Naya saat ini sedang di zholimi, mari lah kita yang tidak kaya material, tapi kaya akan semangat untuk membela kaum tergencet, untuk bersatu menjadi tiang-tiang kecil menjaga agar semangat pengurus Candra Naya jangan sampai keropos akibat dari teror penangkapan ini.

Tulisan ini terinspirasi oleh tulisan Tan Kwie Sing dari halaman 38 buku mengenang ulang tahun Sin Ming Hui ke 10 pada tahun 1956, yang juga telah saya ketik ulang dibawah ini.

Dari tulisan dibawah, tampak ‘tiang-tiang kecil’ dimasa lalu bersatu hingga SMH berhasil membangun Rumah Sakit Sin Ming Hui yang sekarang bernama Yayasan Kesehatan Sumber Waras. Ironis konglomerat yang mewakili YKSW, sekarang mempidanakan ketua Candra Naya (dh.SMH), ini mirip kisah ‘Malin Kundang’, anak yang durhaka pada ibu yang melahirkannya.
Tiang-tiang kecil yang kita kumpulkan kali ini diharapkan dapat menguatkan kembali Perhimpunan Sosial Candra Naya seperti apa yang dicita-citakan para pendirinya, yaitu menjadi Sinar Baru dan bermanfaat bagi masyarakat banyak, sekaligus juga mengembalikan kejayaan Candra Naya sebagai mana Sin Ming Hui pernah menjadi organisasi sosial terbesar di Indonesia di masa lalu.

Kita juga yakin I Wayan Suparmin ketua PSCN, cepat atau lambat, hakim majelis pasti akan melepaskan I Wayan Suparmin dari tahanan. Yang penting kita semua harus mengawal agar proses persidangan dapat berjalan sewajar-wajarnya tanpa suatu rekayasa. Masa selanjutnyalah yang lebih penting, yaitu untuk membangun kembali Perhimpunan Sosial Candra Naya agar menjadi aset bangsa yang membanggakan.

Jakarta, 1 Agustus 2015
Wassalam,

Tiang Kecil Candra Naya

----

Sumber Tenaga Sin Ming Hui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun