Mohon tunggu...
indra
indra Mohon Tunggu... Wiraswasta - karyawan malas yang ingin merdeka dan punya usaha sendiri

benar menurut saya, benar menurut anda, dan kebenaran sejati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ilmu Kehidupan yang Harusnya Diajarkan Sekolah

24 Januari 2021   12:33 Diperbarui: 24 Januari 2021   12:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

selama empat tahun bekerja dan hidup di jakarta, banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang di dapatkan. hari hari
yang dilewati penuh dengan lika liku kehidupan, di dalam pekerjaan yang saya alami dan diposisi struktural paling
bawah, setidaknya ada 3 hal  yang menurut saya harus diajarkan di sekolah dan berguna sekali di dunia kerja,
ketimbang mengajarkan pelajaran yang tidak perlu dan tidak berguna di kehidupan sehari hari.

yang pertama, sekolah harus mengajarkan melalui guru tentang realita hidup, harus diajarkan bahwa setelah tamat
sekolah dan merantau di kota itu pahit, jakarta itu keras, tapi lebih keras lagi kampung halamanmu yang nyatanya saja
setelah tamat kau tinggalkan dan mencari kehidupan di kota, bahwa susah sekali peluang dan pekerjaan untuk
kesejahteraan untuk masa depan di kampung halaman sendiri, jangan sekolah menjanjikan kerja ini itu lewat
perantara bursa kerja, saya alami sendiri pada saat mau masuk SMK ditawari masuk sekolah ini saja, kerja enak
dikasih keahlian banyak alumni yang kerja di PT ini itu gaji besar, sehingga otak polos saya waktu itu begitu tertarik
lalu masuk sekolah tersebut.

yang kedua, sebelum tamat dan para mantan siswa ini mencari pekerjaan kesana kemari, kasih tau lah bahwa di negeri
pertiwi gemah ripah loh jinawi subur makmur penduduknya melarat seumur umur ini tidak ada yang gratis..
semuanya butuh duit, lah wong masuk sekolah aja butuh duit buat bayar bapak ibu guru, pada saat masuk kerja pun
begitu, beri tahu bahwa mau masuk PT itu jarang yang murni,kebanyakan calo dan calo ini pasti minta duit yang
tidak sedikit bagi ukuran kantong kantong "fresh penganggur ini", kisaran 2 juta lah 4 juta - 5 juta, dan itu memang
realita yang menjadi rahasia umum, jadi harus ada persiapan dari sekarang, kecuali memang Om kamu manager atau
minimal staff yang bekerja di depan komputer, bisa lah lewat jalur nepotisme yang mungkin keluar duit sedikit atau
engga sama sekali.

ketiga adalah,  ajari untuk merayu, merayu calon gebetan dengan atasan pada saat kita bekerja itu berbeda,
 jika merayu calon gebetan cukup dengan berperilaku baik, humoris,
 terus ajak jalan jalan dan makan. maka jika merayu atasan harus dengan etos kerja yang tinggi,
ketrampilan mengolah mulut, mengolah muka dan bermain catur,
artinya jika bermain catur tentu untuk mencapai satu tujuan
 jika ada halangan maka mau tidak mau harus ada yang dikorbankan, itu memang nyata dan lumrah jika disadari.
 nah begitu lah saya yakin jika ini diajarkan
 akan sangat berguna untuk tetap bertahan di pekerjaan, dibanding mengajarkan pelajaran formal rumus fisika kimia
 yang bikin kepala  pening juga di kehidupan sehari hari tidak dipakai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun