Mohon tunggu...
indra
indra Mohon Tunggu... Wiraswasta - karyawan malas yang ingin merdeka dan punya usaha sendiri

benar menurut saya, benar menurut anda, dan kebenaran sejati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Corona dan Ketidakadilan

17 Mei 2020   01:08 Diperbarui: 17 Mei 2020   01:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

dunia ini memang tidak adil, dan selamanya tidak akan pernah adil, jika dunia ini benar benar adil, mungkin tuhan sudah mendatangkan kiamat sejak dulu

kata - kata itu mungkin cocok untuk menggambarkan keadaan sekarang, dimana dunia sedang tidak baik, dan kita mau tidak mau terpaksa mengalah dengan keadaan. berdamai dengan covid-19, itu yang diucapkan orang nomer 1 di negeri ini, kita belum punya pilihan lain, sementara belum ada obat mujarab yang mampu menyembuhkan dan menghilangkan virus terkutuk ini dari muka bumi. Hingga hari ini, belum ada vaksin atau obat khusus untuk COVID-19. Saat ini, penanganan untuk virus ini sedang diteliti dan akan diuji melalui uji klinis. sumber dari WHO mengatakan demikian.

namun ada suatu hal yang membuat saya pribadi cukup geram, disaat virus terkutuk ini sedang kuat kuatnya, ada saja manusia manusia yang menunjukan kuasanya, sebut saja kapolsek yang bulan lalu melaksanakan pernikahan dengan seorang selebgram, yoi bro.. kapolsek, pangkat kompol, nikah sama yang katanya cucu jenderal, ya pasti kuat backing, disaat dimana mana banyak paslon yang membatalkan atau menunda pernikahannya karena pandemi ini, rasanya sangat tidak etis, namun apa daya... pernikahan yang katanya dihadiri juga oleh wakapolri itu berjalan lancar sampai selesai, kekuatan media dan jari netizen tidak ampuh dan akhirnya pun berlalu begitu saja.

lalu yang lagi hangat hangatnya, penutupan mcd sarinah pada hari minggu 10 mei 2020 pun sekali lagi menunjukan kuasa kamu menengah ke atas, dikutip dari kompas.com Seremonial penutupan restoran ayam goreng cepat saji pertama di Indonesia ini berbuntut hingga pengenaan sanksi denda. Pihak manajemen mengadakan sebuah seremoni penutupan restoran yang hampir 30 tahun beroperasi itu. Warga pun berbondong-bondong menyaksikan seremoni itu. Awalnya, mereka hanya sekadar memesan makanan dengan menerapkan physical distancing. Namun, jelang penutupan, kedatangan warga ke lokasi kian tak terelakkan hingga akhirnya tercipta keramaian di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta. tim medis sepertinya akan nangis darah melihat ini, konyol ya memang begitu, 

lalu buat apa kita orang yang tidak menghadiri penutupan mcd sarinah dan pernikahan perwira polisi itu terus terusan memakai masker, hand sanitizer dan protokol cuci tangan tete bengek lah, masih menerapkan sosial distancing physical distancing menyiksa diri "DirumahAja". lagian juga orang yang pada kumpul kumpul itu pada biasa saja. kebal corona, tidak usah takut lah, anggap saja angin lalu kiasannya kan begitu. meraka juga boleh kenapa kita tidak? iri bos? so pasti lah. 

rasanya saya ingin berkesimpulan, jika mau melawan corona jadilah orang yang banyak duit dan punya kuasa, jika kita punya duit dan kuasa, corona itu seolah olah hanya cerita sebelum tidur dan fiksi. tidak perlulah ada vaksin dan obat macem macem. karena dengan uang dan kuasa sebenarnya virus itu pun sudah bisa dikalahkan, kiasannya kan begitu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun