Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salut, Di Balik Kisah Mahasiswa Lintas Kabupaten

6 Januari 2019   23:42 Diperbarui: 7 Januari 2019   13:16 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto dari Kukuh Pambudi (Narasumber)

Tak banyak orang yang tau akan semangat serta kegigihan yang di alami oleh salah seorang mahasiswa tingkat akhir disebuah perguruan tinggi negeri yang bernama Kukuh Pambudi yang akrab disapa Kukuh. Seorang laki-laki yang berpenampilan santai dan sederhana ini bertempat tinggal di penghujung Kabupaten Barito Kuala tepatnya di Kecamatan Tamban sehingga jarak tempuh yang begitu jauh apa lagi harus melaui sungai besar yang mengharuskan ia menggunakan kapal feri tidak membuatnya patah semangat untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

Namun berbagai kesulitan yang dialaminya justru semakin membuat motivasinya bertambah, walaupun mungkin tergeritik didalam hatinya ingin seperti mahasiswa lainnya yang memiliki fasilitas lengkap. Mungkin ia tak seberuntung mahasiswa lainnya yang menggunakan alat transportasi seperti sepeda motor dan mobil, hanya dengan sepeda kayuhnya dapat mengantarnya untuk mengecap pendidikan tinggi yaitu dibangku perkuliahan. Dia menggunakan sepeda bukan tanpa alasan, sebenarnya ia juga mempunyai sepeda motor hanya saja dia lebih memprioritaskan adiknya untuk bisa memakai sepeda motor tersebut untuk pergi kesekolah. 

Terlihat dari semua itu, Kukuh mempunyai kepribadian yang penyayang terhadap keluarga, ia lebih mementingkan pendidikan adiknya ketimbang dirinya melihat ia merupakan anak sulung dari 3 bersaudara, sehingga ia memiliki rasa tangung jawab lebih dikeluarganya.

Di samping kewajibannya sebagai mahasiswa ia juga bekerja sebagai tukang parkir yang dimana profesi tersebut mungkin dianggap rendah oleh sebagian orang, hal demikian tak menyurutkan semangat dan kerja kerasnya untuk berusaha mengambil pundi-pundi uang untuk membiayai kuliah serta meringankan beban orang tuanya. Pada awalnya, kuliah sambil bekerja dirasa cukup merepotkan, pasalnya ia mulai bekerja sebagai tukang parkir disaat orang-orang masih terlelap yaitu mulai dari pukul 04.00 subuh sampai dengan pukul 06.30 pagi, setelah itu dilanjutkan dari jam 16.00 sore sampai 17.30 malam yang demikian itu disaat orang-orang pada umumnya istirahat dari rutinitas kerja. Namun seiring berjalannya waktu ia sudah mulai membiasakan diri dan membagi waktu dengan baik.

Lelaki kelahiran Magelang 15 februari 1997 ini setiap bulannya mendapatkan penghasilan yang tak seberapa terkadang ia mencari penghasilan tambahan dari memperbaiki alat elektronik seperti handpone dan labtop itu dilakukannya pada tahun 2014 hingga sampai sekarang. Walaupun demikian, Kukuh tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur. Ia selalu berangapan bahwa "Apabila suatu pekerjaan dijalani dengan ikhlas dan penuh rasa syukur, maka hal tersebut bisa membawa keberkahan serta ditambahnya rezeki." Ujarnya.

Penulis : Hermawan Akhmad (D1C115016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun