Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pola Pergaulan Islam, Solusi Cegah Perkembangan HIV-AIDS

27 November 2018   02:10 Diperbarui: 13 Desember 2018   06:57 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banua Darurat penyebaran virus HIV-AIDS. Menurut Laporan Sekretaris Penanggulangan AIDS provinsi Kalsel, Pak Mursalin menyatakan bahwa Ancaman HIV-AIDS di Banua kian meningkat tiap tahunnya. Data KPA Provinsi Kalsel dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, sampai September 2017, jumlah penderita HIV/AIDS di Kalsel secara kumulatif mencapai 1.864 Kasus. Selain itu Laporan Perkembangan HIV Aids & IMS Triwulan IV Tahun 2017 Kementrian Kesehatan RI, menyatakan bahwa masyarakat yang terinfeksi HIV Aids 14.640 orang dan jumlah orang dengan AIDS sebanyak 4.725.

Peringatan Hari Aids Sedunia dicetuskan tanggal 01 Desember 1988, hingga saat ini terhitung sudah 30 tahun peringatan tersebut dilakukan. Namun Peringatan yang dilaksanakan setiap tahunnya tidak membuahkan hasil yang baik pada penyebaran virus HIV-AIDS tetapi peningkatanlah yang terus melejit setiap tahunnya di berbagai wilayah. Perayaan Hari Aids Sedunia hanya dilakukan dengan kegiatan kampanye, sosialisasi yang bentuknya hanya sekedar perayaan seperti berbagi bunga dengan pita merah, sosialisasi pacaran sehat dan seks sehat dengan menggunakan kondom, pemilihan Duta Aids, dan sebagainya. Namun, data perkembangan HIV-AIDS semakin meningkat setiap tahunnya yang menandakan bahwa Solusi yang telah dilaksanakan belum efektif.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Olivia Carina,SE sebagai pemerhati pemuda dan komunitas Hijrah "Penanganan penyakit HIV-AIDS pada saat ini masih belum tepat, karena pelaku HIV-AIDS itu dipandang sebagai korban, dari sini masyarakat digiring untuk memaklumi pelaku atau biasa disebut ODHA, sehingga mereka dilindungi. Padahal penggiringan opini itu bermaksud agar masyarakat memaklumi perilaku seks bebas. Seharusnya mereka (odha) adalah pelaku seks bebas yang harus diberikan sanksi dan dijerat hukum" Kata Olivia.

Foto: Olivia Carina (Dokpri)
Foto: Olivia Carina (Dokpri)
Penyebab perkembangan HIV-AIDS di Indonesia adalah pola hidup pergaulan bebas yang telah merasuki kehidupan pemuda Indonesia. Terlihat dari perilaku mereka yang kini lebih memilih pola dan pemikiran asing, selain itu media sosial juga berperan penting dalam menyuburkan perilaku dan budaya asing yang diadopsi. Perilaku tersebut dapat dilihat dari maraknya seks bebas dikalangan anak muda, penggunaan narkotika yang menjadi pemicu tindakan seks bebas, serta LGBT yang kini terus berkembang. Tidak jarang pula kaum muda yang memilih pola hidup tersebut abai terhadap agama. 

Bercermin pada sistem sosial (Anzhimah al-mujtama') yang diatur oleh Islam bertujuan untuk mengatur berbagai problem yang muncul dari pergaulan/pertemuan pria-wanita (ijtima') atau berbagai interaksi yang terjadi. Pandangan Islam terhadap hubungan pria-wanita adalah untuk melestarikan jenis manusia bukan bersifat seksual semata. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 1 "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan isterinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak".

Foto: Kegiatan Semimar Motivasi Islam (Dokpri)
Foto: Kegiatan Semimar Motivasi Islam (Dokpri)
Pada dasarnya Islam mengetahui potensi yang dimiliki pria-wanita yaitu potensi untuk mencintai sehingga terdapat berbagai aturan dalam Islam. Pergaulan pria-wanita didalam Islam diatur secara terpisah diharamkan campur baur. Dapat kita lihat dan rasakan sistem pergaulan sekarang ini dapat dikatakan sedang dalam keadaan darurat. Pasalnya masyarakat Indonesia terutama pemuda Islam kini telah mengadopsi pemikiran asing yang memandang pergaulan pria-wanita hanya pandangan seksual semata. Hal ini terbukti dengan maraknya kasus hamil diluar nikah, aborsi menjadi solusi, serta wabah penyakit HIV-AIDS terus meningkat.

Islam mampu menjadi solusi untuk menghambat penularan HIV-AIDS bagi generasi milenial, Melalui peran keluarga dan Negara untuk meningkatkan pemahaman Ilmu agama yang dapat menguatkan keimanan pemuda di era milenial ini. Sebagaimana Allah telah menurunkan Al-Qur'an sebagai solusi tuntas berbagai permasalahan yang dihadapi manusia, salah satunya HIV-AIDS. Allah melarang umat Islam mendekati Zina dalam surah Al-Israa' ayat 32 yang artinya "Dan Janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Yulia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun