Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Money

Berkurangnya Minat Masyarakat Terhadap Pasar Tradisioanl, Begini Kondisi Pasar Kalindo di Belitung Darat

14 November 2018   20:16 Diperbarui: 14 November 2018   20:35 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sejak Berdiri Pada Tahun 80an, namun saat itu belum berdiri sebagai Pasar dimana saat itu Pasar Kalindo adalah tempat Gudang HAM (Gudang Kayu) yang memilki banyak pegawai.

Beberapa tahun setelahnya Gudang HAM mengalami kemunduran. Pemilik tanah menjadikan tempat tersebut sebagai Pasar yang sekarang terkenal dengan sebutan Pasar Kalindo. 

Pada zaman dimana Media Sosial sudah sangat mudah diakses ini rupanya sangat berdampak besar pada menurunnya elektabilitas masyarakat terhadap Pasar Tradisional. 

Sepinya pelanggan membuat pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan dikios pasar semakin berpikir untuk berhenti berjualan. Alasannya tidak lain karena Pasar yang ditempati mereka sekarang semakin hari semakin sepi pengunjung.

Pedagang di Pasar Kalindo Jalan Belitung darat, Banjarmasin, Dahlia, salah satu pedagang baju ini mengaku sepinya pembeli mempengaruhi pedagang. 

"Sekarang kondisi Pasar memprihatinkan, sepi banget kadang teman saya yang kiosnya tetanggaan dengan saya sering tidur karena tidak ada pelanggan yang beli, jauh beda sama dulu kalo dulu jualan ramai apalagi kalau mau bulan Ramadhan dan Hari Raya." Uangkapnya. 

Sepinya pelanggan berdampak buruk pada penghasilan pedagang, pasalnya di Pasar itu sendiri pedagang selalu membayar sewa tanah, lampu, dan uang sampah tiap bulannya. (Norhidayana) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun