Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Uang Nasional, GenBI Ajak Hargai Rupiah

14 November 2018   19:04 Diperbarui: 7 Januari 2019   01:07 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Anggota GenBi, Nor Habibah 21 (kiri), Nurul Atqiya 21 (tengah), dan Ilham 20 (kanan) berpose dengan uang rupiah untuk menyambut Hari Uang Nasional di KPw BI Kalsel, pada Selasa 30 Oktober 2018. Foto : Novia Helda Amelia

BANJARMASIN - Barangkali banyak yang tak tahu bahwa tanggal 30 Oktober diperingati sebagai Hari Uang Nasional. Hari Uang Nasional sendiri disahkan oleh presiden berdasarkan terbitnya uang emisi pertama Republik Indonesia yakni Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) pada tahun 1946. ORI resmi beredar dalam bentuk uang kertas dengan nominal satu sen.

Uang bukan hanya sekedar alat pembayaran semata, namun juga berfungsi sebagai lambang utama suatu Negara merdeka serta menjadi alat untuk memperkenalkan diri kepada khalayak umum. 

Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia, yang tergabung dalam GenBI turut memperingati Hari Uang Nasional sebagai bentuk dedikasi agar selalu mencintai uang rupiah. "Melalui Hari Uang Nasional ke-72 tahun ini diharapkan masyarakat luas lebih tau bagaimana sejarah uang sehingga dapat menghargai uang dengan baik". kata Nor Habibah salah satu anggota GenBI Kalsel saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (30/10).

Nor Habibah menyatakan bahwa menghargai uang dapat dimulai dari menjaganya yakni memperlakukan uang kertas dengan 5 Jangan, demi menjaga kehormatan uang rupiah sebagai lambang Negara. "5 Jangan itu adalah jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, jangan dibasahi, dan jangan dilipat"pungkasnya. (novia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun