Mohon tunggu...
Intan Hafidah NH
Intan Hafidah NH Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Si Gibah Puisi

Intan Hafidah NH, Alumni D3 Budidaya Ikan, Fakultas Biologi UNSOED 2020. Kini menjadi Mahasiswa Alih Kredit Universitas Terbuka Purwokerto, prodi S1 Agribisnis Penyuluhan dan Komunikasi Perikanan. Dapat ditemui online via IG/FB: intanhafidahnh, Channel Youtube: Intan Biru, dan Podcast: Sahabat Kosana, WA: 0856-0012-6977.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Saya Terdeteksi Mengidap Skoliosis di Usia 21 Tahun

14 Oktober 2020   15:59 Diperbarui: 15 Oktober 2020   15:34 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tulang belakang (Sumber gambar: horillaz via kompas.com)

Skoliosis (scoliosis) menurut penuturan dokter spesialis tulang di salah satu RS khusus ortopedi adalah suatu gangguan tulang belakang yang mengalami kemiringan sehingga penderita tidak dapat berdiri tegak.

Saya terdeteksi menjadi seorang skolioser pada usia 21 tahun pada saat pemeriksaan rutin tulang Clavicula yang dipasang pen untuk menyambung kepatahan tulang tersebut akibat kecelakaan.

Awalnya dokter mengira kemiringan postur tubuh saya akibat menahan rasa sakit luka dari patah tulang, sehingga tidak ada kecurigaan melihat jalan saya miring condong ke kiri karena posisi tulang yang patah adalah clavicula pundak tangan kiri.

Setelah beberapa kali pemeriksaan dan bertemu dengan dokter yang sama, barulah diketahui bahwa kemiringan gaya berjalan saya bukan karena menahan sakit. Sebab luka operasi sudah lama sembuh dan tulang sudah menyatu menurut hasil pemeriksaan ronsen. 

Akhirnya dokter menduga saya skoliosis. Ia melakukan pemeriksaan secara langsung dengan observasi postur punggung saya pada saat saya memosisikan tubuh seperti ketika saat ruku shalat yang dilakukan seorang muslim.

Hasil observasi dokter menyatakan bahwa pada punggung sebelah kiri saya menonjol lebih tinggi dari pada bagian kanan Jika aman, normalnya punggung akan simetris dan datar.

Kemudian dari hasil tersebut dokter memberi kesimpulan bahwa saya menderita gangguan tulang belakang bernama skoliosis. 

(Postur Scoliosis, Ortoinfo.aaos.org)
(Postur Scoliosis, Ortoinfo.aaos.org)

Deteksi ini membuat saya panik ketika dokter menyatakan bahwa di umur 21 tahun ini, baru terdeteksi sungguh sudah jauh terlambat. Sebab sudah tidak dapat diminimalisasi lagi untuk menurunkan derajat kemiringan punggung seorang scolioser atau bahkan disembuhkan.

Pada usia 21 tahun, pertumbuhan tulang manusia sudah tidak terjadi lagi sehingga tidak dapat disembuhkan, baik dengan terapi atau bantuan alat untuk meluruskan postur tubuh. Penjelasan dari dokter demikian. 

Dokter hanya menyarankan saya rajin senam peregangan otot atau yoga untuk mengurangi dampak dari skoliosis itu sendiri di dalam tubuh. Serta menyarankan untuk berolahraga renang dengan intensitas yang sesering mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun