Mohon tunggu...
Melati Novi
Melati Novi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Kami Berdoa Korban Meninggal Diterima di Sisi-Nya"

14 Mei 2018   17:00 Diperbarui: 14 Mei 2018   17:07 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khofifah Indar Parawansa. Dok.pribadi

Calon Gubernur Jawa Timur nomer urut satu, Khofifah Indar Parawansa mengutuk keras aksi teror bom tiga gereja di Kota Surabaya, Minggu (13/05/2018) kemarin. Khofifah menilai aksi itu sebagai tindakan keji sekaligus tidak berperikemanusiaan.

"Kami berdoa semoga seluruh korban yang meninggal dunia diterima di sisi-Nya dan keluarganya diberi kesabaran," katanya.

Di tempat yang sama, Khofifah menyayangkan serangan teror bom terjadi ketika umat Islam akan memasuki bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi. Karena itu, dia mendesak aparat segera mengusut otak beserta jaringannya secara tuntas dan obyektif.

Selain itu, Khofifah juga menghimbau seluruh pihak agar tidak mengaitkan aksi teror di Gereja Santa Maria Tak Bercela dengan agama tertentu.  Ia menyakini aksi itu dilakukan oleh kelompok tertentu yang tidak ingin Indonesia tenang, damai dan harmonis.

"Saya yakin tidak ada satupun agama yang mengajarkan teror, apalagi membunuh orang lain yang tidak bersalah. Agama apapun tidak akan menolerir aksi ini," tandas ketua umum PP Muslimat NU itu.

Polisi memberikan update mengenai jumlah korban tewas ledakan bom di tiga gereja di Surabaya dan bom di rusunawa yang ada di Sidoarjo. Total korban meninggal dunia di dua lokasi itu 17 orang.

"Untuk peristiwa di Surabaya, meninggal dunia ada 14 orang. Untuk Wonocolo (Sidoarjo) ada tiga orang. Total dari dua lokasi tersebut adalah 17 orang meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung. Hal itu disampaikan Frans dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (14/05/2018).

Atas aksi tidak berperikemanusiaan tersebut, Khofifah mengajak warga Surabaya agar tidak takut untuk melawan tindakan terorisme yang meresahkan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun