Mohon tunggu...
Tini Siniati Koesno
Tini Siniati Koesno Mohon Tunggu... Human Resources - fokus kepada Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Inovasi dan Standar Instrumen Pertanian

bekerja di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Imbauan Mentan SYL: Kaum Milenial, Kalian Harus Turun Bertani!

24 Februari 2020   16:00 Diperbarui: 24 Februari 2020   16:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Mentan RI SYL di Kabupaten Pasuruan 12 Februari 2020 | Arahan Mentan SYL Kepada Petani Muda Milenial di Kabupaten Pasuruan | dokpri

Mentan SYL Mencontohkan Panen Padi dengan Combine Harvester dan Tanam Padi dengan Transplanter | dokpri
Mentan SYL Mencontohkan Panen Padi dengan Combine Harvester dan Tanam Padi dengan Transplanter | dokpri
"Pertanian saat ini berbeda dengan pertanian zaman dulu".  "Dengan dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang handal, pertanian sekarang sangat menjanjikan dan sangat terbuka untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik".  Kalimat itulah yang disampaikan oleh Mentri Pertanian RI, Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH., MHum., untuk menggugah kaum muda milenial agar bertani untuk menggantikan pendahulunya yang sudah usia lanjut.  Statemen tersebut disampaikan pada kunjungan kerja ke Kabupaten Pasuruan beberapa waktu lalu (12 Februari 2020).

Perlu diketahui bahwa Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan adalah daerah penyangga dinamika pembangunan perkotaan, demografi maupun ekonomi ibu kota Provinsi Jawa Timur, yaitu Kota Surabaya.  Pengembangan pembangunan lebih banyak ekspansi mengarah ke bagian selatan kota Surabaya.  Tak heran jika Lahan pada daerah tersebut yang paling banyak mengalami alih fungsi.  Jika Penyusutan lahan karena alih fungsi lahan yang terjadi sekitar 500 ha setiap tahunnya, akan membawa dampak terhadap perubahan iklim dan lingkungan sekitarnya, utamanya adalah air jaringan irigasi yang mungkin sudah tak fungsi karena terhalang gedung dan bangunan. 

Memang benar yang dikatakan oleh Mentan RI SYL, bahwa bertani saat ini sudah modern.  Bahkan Kementerian Pertanian, melalui Badan Litbang Pertanian, telah menciptakan Konsep pertanian modern sudah dengan otomasi dan pemanfaatan teknologi berbasis IoT (Internet of Things) dan digitalis.   Secara tidak sadar,  usaha pertanian perlahan namun pasti sudah dibawa kepada konsep industri 4.0.  

Melalui Balai Besar Mekanisasi Pertanian (BB Mektan) telah banyak menciptakan peralatan mesin pertanian, diantaranya: traktor roda dua dan empat; alat mesin tanam padi (transplanter); mesin tanam biji palawija (padi, jagung, kedelai); alat mesin pembumbun dan penyiang gulma (cultivator); combine harvester (alat mesin panen padi langsung dalam bentuk gabah dan jaugung dalam bentuk pipilan) dan masih banyak lagi.  Namun dalam perkembangan jaman, peralatan tersebut bertransformasi mengikuti konsep industri 4.0, yaitu digitalis dan otomasi.  

Alat mesin pertanian terkini yang pernah dibawa oleh Mentri Pertanian, Amran pada akhir Juni 2019 lalu di kabupaten Sidoaarjo adalah: Combine Harvester; traktor otonomous traktor roda empat.   Traktor ini dapat mengolah lahan sesuai dengan peta perencanaan dengan akurasi 5-25 cm.  Selain itu didemonstrasikan Drone  tanam padi sebar yang dapat difungsikan untuk menyebar pupuk dan pestisida.  Semua peralatan tersebut dioperasikan melalui remote controle.

Pada kunjungan tersebut, Mentan RI, SYL, mengatakan bahwa bila panen menggunakan sabit akan terjadi looses sekitar 13 % jika menggunakan alat mesin panen, looses hanya 3 %.  Jika hasil 8 ton/ha, maka dengan mesin panen akan bisa diselamatkan hasil panen sekitar 800 kg (8 kwintal).  Jika harga gabah GKP Rp. 5.000,-/kg, maka akan ada tambahan hasil sekitar Rp. 4.000.000,-(empat juta rupiah).  Selain panen, pak Mentan SYL juga melakukan tanam padi. Pada waktu sebelumnya, bila pejabat melakukan gerakan tanam, pastinya sudah buka sepatu, berganti sepatu boot untuk turun ke lahan dan tanam.  Namun pak Mentan SYL memberikan contoh untuk kaum mudah milenial bahwa bertani kedepan cukup prestige.  Tidak perlu lagi harus berlepotan tanah sawah, karena bertanam padi kekinian dengan menggunakan alat mesin tanam yaitu transplanter.  Selain panen, pak Mentan SYL juga melakukan tanam padi.  

Pada waktu sebelumnya, bila pejabat melakukan gerakan tanam, pastinya sudah buka sepatu, berganti sepatu boot untuk turun ke lahan dan tanam.  Namun pak Mentan SYL memberikan contoh untuk kaum mudah milenial bahwa bertani kedepan cukup prestige.  Tidak perlu lagi harus berlepotan tanah sawah, karena bertanam padi kekinian dengan menggunakan alat mesin tanam yaitu transplanter. Melalui alat tersebut, tanam per hektar dapat diselesaikan oleh 3 orang tenaga kerja dalam waktu 7 jam/ha.  Bandingkan bila tanam secara konvensional membutuhkan 10-15 orang diselesaikan dalam waktu sekitar 8-10 jam/ha.  "Tunggu apa lagi semua sudah ada"!  

"Dengan dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang handal, pertanian sekarang sangat menjanjikan dan sangat terbuka untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik," kata Mentan RI Syahrul Yasin Limpo saat memberikan sambutan di hadapan 500 petani kabupaten Pasuruan tergabung dalam poktan, gapoktan dan KTNA, termasuk poktan Sumber Rejeki, Gapoktan Agawe Kamulyan sebagai lokasi kegiatan Kunker pak Mentan.  Hadir mendampingi pak Mentri SYL, bapak Bupati kabupaten Pasuruan M. Irsyad Yusuf.  Para eselon I Kementerian Pertanian juga turut hadir pada acara tersebut.  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, Forum Pimpinan Kabupaten Pasuruan, dan juga KTNA.

Sebagai penutup, pak Mentan SYL menitipkan program strategis Kementan yaitu KOSTRATANI.  Untuk tingkat kabupaten, ketuanya adalah bapak Bupati dan ketua hariannya adalah Kepala Dinas Pertanian; tingkat kecamatan adalah pak Camat bekerjasama dengan Kepala Balai Penyuluhan Pertanian.  Melalui Kostratani, masalah lapangan apa saja, bisa disampaikan ke pak Mentan secara langsung.  Bahkan bisa komunikasi langsung melalui teleconference, yang dijadwalkan setiap hari Jum'at.... Semoga Sukses Pertanian Indonesia Kedepan,..Selamat (Tin'20)

Drone Penebar Benih, Bisa Pula untuk Pemupukan dan Penyemprotan Obat-obatan | dokpri
Drone Penebar Benih, Bisa Pula untuk Pemupukan dan Penyemprotan Obat-obatan | dokpri
Alat Panen Padi, Combine Harvester | dokpri
Alat Panen Padi, Combine Harvester | dokpri
Outonimous Tracktor (Otomasi Traktor Dg Remout Countrol) | dokpri
Outonimous Tracktor (Otomasi Traktor Dg Remout Countrol) | dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun