Mohon tunggu...
Timothy Ethelbert
Timothy Ethelbert Mohon Tunggu... Wiraswasta - A Passionate Human Resource Specialist in Training, Development and Recruitment

* Born in Jakarta, 30 September 1994 * Certified Public Speaker (CPS) by OHR * Certified Trainer (CT) by OHR * Associate Trainer of Motivator Academy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bertaubat dari Panik

30 Desember 2016   12:34 Diperbarui: 1 Januari 2017   03:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Manusia adalah makhluk hidup yang mendapatkan anugerah indah dari Tuhan berupa akal budi dan kehendak bebas. Dengan adanya akal budi dan kehendak bebas manusia memiliki kebebasan untuk menimbang dan memutuskan sesuatu dengan bijaksana. Namun seringkali dalam beberapa kondisi, manusia justru salah dalam menimbang dan memutuskan sesuatu. Apa permasalahannya? Cukup sederhana yakni PANIK

Panik adalah suatu kondisi perpaduan antara bingung, takut, tergesa-gesa, tegang dan gelisah. Menurut definisi ini bisa diartikan panik bukanlah hal yang positif. Setiap manusia pernah mengalami berbagai jenis kepanikan dalam beragam kondisi. Coba anda ingat kembali momen-momen yang paling membuat anda panik seumur hidup anda,  saya yakin sekali sebagian besar dari anda justru akan tersenyum atau bahkan malu dan mulai timbul pertanyaan di hati anda,"Kok dulu bisa panik gitu ya?".

Asya'yaa pernah berkata,"Dengan tinggal diam, tenang dan percaya terletak kekuatanmu". Banyak dari kita akan berkata dan berpikir,"Saya juga tidak mau panik. Untuk bisa diam, tenang dan percaya akan lebih mudah dikatakan daripada di praktekkan". Untuk itu mari kita simak kiat-kiat supaya anda tidak panik melalui point-point berikut ini :

  1. Tinggal diam  -  Mungkin masalah dan rintangan yang anda hadapi sudah terlampau besar dan membuat tingkat panik anda ke titik maksimal. Untuk itu ada baiknya anda menarik diri terlebih dahulu dari segala permasalahan anda dan mulai mencari refreshing yang tidak memakan waktu lama, contoh seperti : mandi, cuci muka, memejamkan mata sekitar 2-5 menit dll. Saat berdiam artinya anda sedang menurunkan tingkat stress anda.
  2. Menjadi tenang  -  Biasanya yang sering saya lakukan apabila tingkat kepanikan sudah mencapai titik maksimal adalah saya akan keluar dari ruangan tersebut dan memejamkan mata kemudian saya akan menarik nafas dengan relax sekitar 5-8 kali sampai tanda-tanda panik di tubuh saya mulai memudar dan mulai tenang. Biasanya setelah itu permasalahan yang sedang saya hadapi, saya dapat selesaikan dengan lebih baik dan memiliki hasil maksimal. Tenang dalam menghadapi masalah sangatlah penting, tanpa ketenangan maka pekerjaan anda dan saya pasti akan terbengkalai.
  3. Tetap percaya  -  Anda adalah apa yang anda pikirkan. Apabila keyakinan anda hilang dalam menghadapi masalah dan rintangan maka pada akhirnya masalah anda pasti akan membesar dan tidak akan terselesaikan. Apapun yang terjadi tetap belajar untuk berkata positif dalam segala situasi. Kepercayaan anda akan terselesaikannya suatu masalah sangat membantu anda dalam perjalanan kesuksesan anda.

William James pernah berkata,"Keyakinan menciptakan kenyataan". Jadi mulai hari ini mari ciptakan keyakinan bahwa anda dan saya bisa untuk tidak panik dalam mengahapi segala sesuatu. Tidak ada yang mustahil, yang penting anda berani untuk mencoba berkata positif atas diri anda dan melakukannya. Saya yakin panik bukanlah menjadi bagian diri anda lagi.

Terima Kasih

Salam Sukses

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun