Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjalanan Panjang Imlek dan Makna Tahun Kelinci Air bagi Indonesia

25 Januari 2023   19:12 Diperbarui: 25 Januari 2023   19:14 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pada tahun 2023, perayaan Tahun Baru Imlek jatuh tepat pada tanggal 22 Januari. Menurut kalender China yang didasarkan pada penanggalan lunar atau bulan, saat ini kita tengah memasuki Tahun Kelinci Air.

Sebelum membahas tentang Tahun Kelinci Air, ada baiknya kita menelisik dulu sejarah Imlek. Tahun Baru China diyakini berawal di zaman Dinasti Shang, yakni pada 1600-1046 sebelum masehi (SM) atau sekitar 3500 tahun lalu.

Cerita Monster Saat Imlek yang Melegenda

Pasalnya masyarakat di zaman itu melakukan upacara pengorbanan sebagai wujud penghormatan terhadap para dewa dan leluhur mereka. Nah, upacara itu rutin diselenggarakan tiap awal dan akhir tahun.

Masih berkaitan dengan era Dinasti Shang, Imlek pada masa itu erat dengan cerita legenda serangan monster bernama Nian. Ia digambarkan sebagai sosok kejam, bertaring, dan memakan segala hasil bumi yang menyerang manusia setiap malam tahun baru.

Untuk mencegah serangan itu, warga rela menghidangkan beberapa makanan di setiap pintu rumah. Bahkan konon orang-orang juga memasang lentera dan gulungan kertas merah di jendela karena Nian takut akan warna merah.

Tak hanya itu, bambu pun dibakar untuk menakut-nakuti Nian. Bila di masa sekarang penggunaan bambu diganti dengan petasan karena suaranya yang keras dipercaya bakal membuat Nian kabur dan tak muncul lagi.

Perayaan Imlek berlanjut ke era Dinasti Han pada 202 SM - 220 M. Di era tersebut, barulah ada penetapan soal perayaan Tahun Baru China menggunakan penanggalan kalender Lunar Tiongkok.

Kemudian pada era Dinasti Wei dan Jin (220-420), Imlek tidak hanya sekadar pengorbanan ke leluhur. Namun juga terdapat aktivitas membersihkan rumah, makan bersama, hingga acara hiburan.

Seiring meningkatnya perekonomian masyarakat di era Dinasti Tang hingga Qing, acara hiburan selama Imlek berlangsung kian meriah. Misalnya perayaan petasan, pertunjukan lampion, pameran kuil, hingga tradisi berkunjung dan berkumpul dengan keluarga besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun