Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesona Pecinan di Pulau Jawa yang Selalu Memikat

27 Agustus 2019   08:00 Diperbarui: 27 Agustus 2019   08:20 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
visitjawatengah.jatengprov.go.id

Kampung China atau Pecinan merupakan wilayah yang mayoritas dihuni oleh kaum peranakan Tionghoa. Kampung tersebut terus hidup sejak dulu dan tersebar di berbagai belahan dunia.

Rupanya kehadiran Pecinan berkaitan dengan sejarah orang Tiongkok di masa lalu. Dimana mereka terbiasa dan gemar merantau demi mendapatkan penghidupan yang lebih baik.

Alasan itu kian diperkuat dengan kondisi Tiongkok kala itu. Yakni kejatuhan Dinasti Qing hingga era Mao Zedong membuat Tiongkok miskin.

Lantas orang-orang Tiongkok pun merantau ke banyak negara. Mulai dari Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia, hingga ke wilayah Asia Tenggara, seperti ke Singapura, Malaysia, sampai Indonesia.

Tak hanya sekadar merantau, mereka juga menetap dan beranak pinak hingga menghasilkan keturunan yang seringkali disebut peranakan Tionghoa. Khusus di Pulau Jawa, kawasan Pecinan tersebar di beberapa area, antara lain:

1.Jakarta

Kawasan Pecinan di Jakarta terdapat di beberapa wilayah. Seperti di Jakarta Pusat ada terletak di Pasar Baru, Jakarta Utara berkawasan di Kelapa Gading dan Pluit, serta Glodok di Jakarta Barat.

Salah satu yang paling menarik adalah kawasan Glodok karena merupakan Kampung Cina tertua di Jakarta. Disini masih berdiri kokoh sebuah wihara yang menjadi saksi bisu peradaban Tionghoa di Jakarta sejak zaman kolonial.

Ya, wihara itu bernama Dharma Bhakti dan telah dibangun sejak abad ke-16, tepatnya tahun 1650. Diketahui kelenteng tersebut sudah berganti nama beberapa kali, antara lain Kwan Im Teng dan Im Tek Le.

Bangunan kelenteng didominasi oleh warna merah dan emas. Dimana kedua warna itu menjadi simbol kemakmuran bagi warga Tionghoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun