Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Berburu Makna dan Suasana Batin Prabowo di Balik Taklimatnya

22 April 2020   23:10 Diperbarui: 23 April 2020   09:04 3711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto menyampaikan taklimat [tangkap layar twitter.com @prabowo]

Tiba-tiba Prabowo muncul. Bukan sebagai Menteri Pertahanan. Ia muncul sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, memberi taklimat yang jika dikejar makna dan pesan di baliknya, mengundang bulu kuduk berdiri.

Taklimat yang disampaikan melalui tayangan video di facebook dan twitter itu terdiri dari dua pokok penyampaian.

Yang pertama berupa penjelasan mengapa Prabowo memilih bergabung ke dalam pemerintahan, menjadi menteri pertahanan.

Pada bagian ini, Prabowo menjelaskan kepentingan menjaga persatuan nasional sebagai landasan sikap politiknya bergabung ke dalam pemerintahan.

Bagian kedua berisi seruan agar kader-kader Gerindra mendukung pemerintahan dalam mengatasi wabah ini.

Ada nuansa makna ganda dalam bagian kedua ini, mengundang tafsir bercabang.

Yang pertama, kesan yang paling kuat, taklimat Prabowo merupakan seruan kepada kader Gerindra untuk berhenti mengkritik pemerintah.

Dengan kata lain, taklimat ini adalah seruan yang menghancurkan kebebasan mengkritik di kalangan Gerindra, meniadakan prinsip aliansi bergerak bersama berbaris sendiri-sendiri.

"saya meminta kepada saudara sekalian agar ikuti semua arahan, saran, dan petunjuk pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota/kabupaten, pemerintah kecamatan, dan desa... Kita harus kompak, bersatu, saling bahu-membahu."[1]

Tetapi, samar-samar ada sinyal bahwa Prabowo bukan melarang kritik. Yang ia larang adalah konten dan cara kritik sejumlah elit Gerindra selama ini, tidak banyak lagi sebenarnya yang receh dan lebih kental unsur caci maki, meledek, terkesan mencari-cari kesalahan.

"Jangan kita selalu melihat kekurangan tanpa memberikan solusi tapi harus saling mendukung dalam melawan wabah ini. Kita harus saling memperbaiki jika ada kekurangan di antara kita."

Kalimat Prabowo bahwa kita "harus saling memperbaiki jika ada kekurangan di antara kita" boleh ditafsirkan sebagai lampu hijau untuk tetap melakukan kritik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun