Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Punya Teman Baik, Ini Manfaatnya!

22 September 2021   22:07 Diperbarui: 29 September 2021   15:01 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dua orang teman baik. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Memiliki sosok teman yang baik adalah dambaan setiap orang. Menjadi teman yang baik tidaklah sulit asal ada keterbukaan dan kejujuran terhadap satu dengan yang lain. Memiliki banyak teman adalah hal yang biasa dan untuk memperoleh teman yang banyak adalah hal yang mudah bagi sebagian orang. 

Saya bukanlah tipe orang yang mudah bergaul dengan kata lain saya sering disebut anak kamar. Biasanya saya nyaman dengan diriku sendiri. Mencari kesibukan sendiri dan jarang terpengaruh oleh lingkungan sekitar. 

Sibuk dengan diri sendiri,menghbiskan waktu sendiri adalah kesempatan emas bagi saya. Kadang ketika saya berada diantara orang banyak saya merasa rugi karena saya tidak tau mau buat apa dan membicarakan apa. Sementara kalau saya sendiri banyak hal yang bisa saya kerjakan. Entah itu menulis,bermain musik dan membuat kreativitas seperti kerja tangan.

Namun setelah saya diutus untuk melanjutkan studi mau tidak mau saya harus keluar dari zona nyaman itu. Situasi memaksa saya untuk bergaul dengan banyak orang,terlibat dengan dunia luar. 

Awalnya saya merasa ini adalah suatu penderitaan untuk saya. Pengalaman pertama saya adalah ketika saya dimasukkan dalam satu kelompok diskusi. 

Selama diskusi itu tak satu katapun keluar dari mulut saya. Jujur saya tidak tahu mau bilang apa,menanyakan apa. Rasanya saya tak punya ide juga tidak konsentrasi karena saya merasa bahwa saya menjadi pusat perhatian teman-teman kelompok saya. Wajah ini merah dan mulai keringatan.

Ternyata seorang teman memperhatikan keberadaanku saat itu. Mungkin dia merasa iba dan kasihan dengan saya. Setelah selesai diskusi dia menghampiri saya dan mulai bertanya ada apa dengan diriku. 

Saya terhru dengan sikapnya. Waktu dia menghampiri saya,rasanya seperti disambar petir gitu,hhehehe. Dalam hati saya bergumam," Ternyata masih ada orang baik yang mau menolong saya".

Mulai dari saat itu,dia menjadi salah satu temanku. Dia yang sangat perhatian sekaligus mengajari saya dalam banyak hal. Dia memiliki banyak cara untuk membantu saya keluar dari lingkaran zona nyaman yang selama ini kuanggap sebagai sangkar emasku. Setiap hari dia selalu punya cara yang baru,punya pandangan yang baru bagaimana saya mampu meruntuhkan konsep-konsepku yang salah tentang dunia diluar diriku selama ini.

Keterbukaan serta kemauan untuk belajar dan diajari  membuatku mampu menjadi pribadi yang berani. Kehadirannya dalam hidupku menyadarkan saya bahwa manusia tidak pernah dapat hidup sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun