Mohon tunggu...
tigor munthe
tigor munthe Mohon Tunggu... Jurnalis -

Nasoadongsuraton

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Bubur Panas

23 Maret 2018   09:41 Diperbarui: 23 Maret 2018   10:09 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Djarot di Simalungun/dokpri

Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun dalam sepekan ini diserbu maraknya identifikasi acungan dua jari. Pasangan Djarot-Sihar alias Djoss yang merupakan nomor urut 2 sedang berkampanye Pilgub Sumut 2018.

Agenda politik yang mereka usung tentu dalam rangka mendulang dukungan dan harapan coblosan di hari pemungutan suara Juni 2018.

Dalam pertemuan dengan banyak warga dan simpul komunitas yang mereka sasar, selain menebar citra juga menebar janji visi misi program aplikatif.

Untuk bisa masuk ke simpul warga yang masif dan tepat sasar, pasangan ini mutlak membutuhkan masukan dari partai politik pengusung, selain tim khusus yang berisi orang-orang faham geopolitik atau juga konsultan politik.

Batasan waktu kampanye di zona Siantar Simalungun yang cuma sepekan, harus benar-benar dimanfaatkan dua sosok ini. Kalkulasi waktu, dana, tenaga dan juga dampak kampanye.

Ada sebuah kelaziman dalam menyasar simpul komunitas atau massa oleh kontestan politik pilkada di sentra-sentra keramaian.

Sebut misal, pasar tradisional. Pasar memang locus seksi dan padat isi. Di zona ini, sirkulasi manusia cukup aktif, silih berganti.

Tak heran, pasar merupakan prioritas utama dikunjungi. Efektif karena dari sisi volume dan waktu, pertemuan kontestan politik dengan warga, merupakan paket hemat.

Namun dari sisi dampak masih perlu dikaji, pertemuan di pasar apakah efeknya bisa dikonversi menjadi dukungan dan dulangan suara. Tak mudah merekatkan pertemuan singkat dan verbal itu langsung memadatkan pilihan para pengisi komunitas pasar yang cenderung cair.

Jika sisi penaikan popularitas hampir bisa dipastikan, ada panjatan politik. Namun aspek elektabilitas, baru bisa direngkuh jika kontestan mendaratkan program visi misi secara privatif yang dibangun lewat narasi dan rasionalisasi pada porsi tatap muka intens.

Mengingat durasi waktu kontestan melakukan kampanye terbatas, di sinilah diperlukan hadirnya tim pemenangan di level bawah. Mereka bisa kalangan parpol pengusung, bisa juga relawan. Bertugas mendaratkan program sang calon yang diorasikan dalam pertemuan-pertemuan pendek dengan warga seperti di pasar tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun