Mohon tunggu...
Tigaris Alifandi
Tigaris Alifandi Mohon Tunggu... Teknisi - Karyawan BUMN

Kuli penikmat ketenangan. Membaca dan menulis ditengah padatnya pekerjaan | Blog : https://tigarisme.com/ | Surel : tigarboker@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Untung Rugi Memilih Kyai Ma'ruf Amin

11 Agustus 2018   06:37 Diperbarui: 11 Agustus 2018   09:02 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain meningkatkan elektabilitas dan langkah antisipatif pada isu agama, merapatnya Kyai Ma'ruf ke kubu Jokowi justru membuat GNPF galau karena Capres hasil Ijtima' Ulama yang mereka prakarsai, Prabowo Subianto, justru lebih mengusung Sandiaga Uno ketimbang beberapa nama Ulama' yang direkomendasikan seperti Habib Salim dan Ustadz Abdul Somad (UAS). 

Suara GNPF nantinya akan menghakimi mereka sendiri, apakah mereka benar-benar memposisikan diri sebagai pembela Ulama' seperti yang selalu mereka dengungkan atau hanya menjadi kepentingan sesaat beberapa pihak yang memanfaatkan isu SARA. Dan GNPF sendiri mengakui kalau Jokowi pintar dalam memilih Cawapres dari kalangan Ulama'. Ya, seperti kata pepatah, sambil menyelam minum air.

2)PKB yang paling diuntungkan

Dalam perhelatan Pemilu kali ini,partai politik harus bekerja lebih keras karena selain Parliementary Treshold yang meningkat menjadi 4%,pelaksanaannya juga bersamaan dengan Pilpres. 

Agar lolos ke parlemen, parpol perlu menonjolkan seorang kadernya dalam kontes Pilpres dengan harapan hal itu berbanding lurus dengan perolehan suara yang diperoleh nantinya. Dengan tampilnya seorang kader di Pilpres, pamor parpol meningkat dan diharapkan mengatrol suara parpol.

Kyai Ma'ruf adalah sosok ulama' yang merepresentasikan kalangan NU. Apalagi beliau pernah menjadi Ketua Dewan Syuro PKB sekaligus menjadi salah satu tokoh pendiri PKB yang menjadi wadah politik Nahdliyin. Keterkaitan yang erat dengan PKB inilah yang membuat Muhaimin Iskandar sangat legowo dan bahkan bahagia sekali atas keputusan politis Jokowi.

3)Asumsi Pilpres 2024

Beberapa pengamat mengatakan bahwa Mahfud MD adalah sosok yang sangat berbahaya bagi beberapa parpol yang sangat "ngebet" menjadikan ketua umumnya sebagai capres atau cawapres pada 2024 nanti. Sebelum menunjuk Kyai Ma'ruf, nama beberapa ketua umum parpol pendukung menguat macam Gus Rommy, Cak Imin ataupun Airlangga Hartarto. 

Nama-nama tersebut sudah mendapatkan "sedikit panggung" di pilpres kali ini, dan pada pilpres mendatang tinggal memoles sedikit lagi untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya. 

Kalau Mahfud MD yang menjadi cawapres Jokowi kali ini, maka pakar hukum tata negara terkemuka itu akan dapat "lebih banyak" panggung politik dalam perhelatan kali ini sekaligus meningkatkan popularitasnya. Apalagi usia Mahfud MD baru 51 tahun, sedangkan Kyai Ma'ruf sudah berusia 73 tahun sehingga dinilai tidak mungkin lagi nyalon pada pilpres mendatang. 

Pengalaman politik Mahfud MD di level elit nasional juga sangat kuat, sehingga dia dianggap akan menghambat beberapa nama "raja dan putra mahkota" parpol untuk bersinar pada 2024 nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun