Mohon tunggu...
Tifany Claudya Siallagan
Tifany Claudya Siallagan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pani

MAB Ipb University'58

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Online School Membosankan? Terapkan Hal Ini!

29 Juli 2021   19:21 Diperbarui: 29 Juli 2021   21:50 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Corona memasuki Indonesia pada minggu ke-3 bulan Januari 2020,menurut staf pengajar FKM UI Pandu Riono. Sejak kemunculan virus ini,masyarakat dan pemerintah kucar-kacir menghadapi berbagai permasalahan yang ditimbulkan akibat ulah virus ini.Mulai dari masalah kesehatan,pendidikan,ekonomi,dan pariwisata. Pendidikan merupakan salah satu masalah besar yang ditimbulkan dan meraup banyak kerugian bagi para pelajar dan para pengajar.

Sejak ditetapkannya "School from home" banyak pelajar kesulitan dalam mengerti pembelajaran dan para pengajar juga kesulitan dalam mengaplikasikan server yang digunakan untuk mengajar. Setelah menjalani sekolah dari rumah selama beberapa minggu,banyak pelajar mengeluhkan cara pengajaran guru yang terlalu monoton dan terlalu menargetkan penuntasan materi sehingga membuat mereka mengantuk dan bosan selama kelas berlangsung. Tidak banyaknya pergerakan dan selalu di depan layar komputer membuat para siswa dan guru lebih cepat mengantuk dan memiliki masalah kesehatan ,seperti pusing,sakit punggung,leher kaku,mata tegang,mata kering dan dehidrasi. Jika gaya pembelajaran seperti ini terus-menerus diterapkan sama saja dengan mengundang penyakit. Kreativitas guru dan keaktifan murid sangat dibutuhkan dalam menanggulangi masalah sekolah dari rumah yang sangat monoton ini.

Belajar di alam terbuka dengan jumlah siswa maksimal 10 orang merupakan salah satu cara dalam mengatasi masalah tersebut,tentunya dengan izin kepala sekolah dan gubernur. Belajar di alam membuat siswa lebih fokus dan tenang karena saraf motorik siswa lebih aktif sehingga lebih mudah memahami pelajaran. Selain itu,siswa bisa belajar menghargai semua mahluk hidup ciptaan Tuhan,meningkatkan kebugaran fisik,memupuk rasa kebersamaan dengan teman-temannya. Guru juga lebih mudah dalam mengajar karena secara tidak langsung mendapat praktik dari alam.

Cara kedua yang bisa digunakan adalah dengan membuat permainan virtual yang dilakukan setiap satu setengah jam. Bermain dapat mengatasi rasa bosan dan kantuk di saat bersamaan karena membuat saraf motorik dan kemampuan berpikir siswa lebih aktif  sehingga siswa kembali mendapatkan fokusnya.Bisa juga diganti menggunakan kuis dengan sedikit pemanis berupa hadiah kecil-kecilan agar membuat siswa lebih tertarik dan berpartisipasi secara aktif. Setelah mendapatkan fokusnya kembali dan rasa bersemangat yang membara guru bisa melanjutkan proses belajar-mengajar seperti biasa.

Cara ketiga dapat dilakukan dengan membuat praktik individu di rumah siswa masing-masing. Siswa bisa ditugaskan dalam membuat berbagai kerajinan tangan yang bahan-bahannya mudah ditemukan atau bahkan mendaur ulang sampah menjadi kerajinan tangan. Hal ini dapat meningkakan kreativitas siswa dan menguji rasa kesabaran serta keingintahuan siswa dalam menghadapi proses belajar mandiri,tentunya didampingi oleh guru secara virtual jika siswa ingin bertanya atau sulit melakukan suatu hal. Bagi siswa yang suka memasak dapat menggantinya dengan kegiatan memasak. Siswa juga secara tidak langsung mempelajari keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap orang. Tidak menutup kemungkinan kegiatan ini dapat menjadi mata pencaharian bagi siswa atau sekadar pengalaman yang bisa dipakai suatu hari nanti.

Sangat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa monoton dan kantuk saat belajar dari rumah. Tentunya,baik siswa dan guru harus berperan aktif dalam menjalani proses belajar-mengajar. Tidak boleh berat sebelah,bukan hanya guru yang aktif begitu juga dengan siswa yang harus selalu aktif. Jika guru mengajar,siswa harus memperhatikan dan bertanya bila tidak mengerti atau memberi saran terhadap gaya pengajaran guru tersebut. Begitu juga dengan guru yang harus menyelesaikan kewajibannya sebagai pengajar,bukan hanya dengan memberi tugas tanpa penjelasan sama sekali. Dengan aktifnya guru dan murid,dapat menciptakan proses belajar-mengajar yang asyik dan seru.

Tim dettikcom. 2020. "Kapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RI?", https://news.detik.com/berita/d-4991485/kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri/3, diakses pada 29 Juli 2021 pukul 11.35

Zikmal,Amran. 2020. "8 Manfaat Mengajak Siswa Belajar di Alam Terbuka", https://www.haloprofesi.com/2020/02/8-manfaat-mengajak-siswa-belajar-di.html, diakses pada 29 Juli 2021 pukul 17.10

Zakiah,Nenna. 2019. "Sering Menatap Layar Gadget Terlalu Lama? Ini 7 Efeknya bagi Kesehatan"https://www.idntimes.com/health/fitness/nena-zakiah-1/dampak-kesehatan-menatap-layar-gadget-terlalu-lama/2, diakses pada 29 Juli 2021 pukul 13.50

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun