Sebagai bangsa kita sudah melampaui banyak hal. Zaman pra kemerdekaan, kemedekaan, pasca kemerdekaan sampai zaman reformasi. Beberapa pihak membagi masa pasca kemerdekaan dengan era ode lama dan era ode baru. Tapi tulisan ini tidak ingin mempersoalkan dua kepemimpinan itu.
Saya ingin menekankan bahwa Indonesia yang mendekati satu abad ini seharusnya bisa bersyukur bahwa zaman yang membawa berbagai tantangan ini butuh sesuatu yang membuat kita selalu bersatu dan satu visi.
Apa itu ? Tentu saja kita bisa menyebut bahwa Pancasila merupakan perekat yang selama ini memberikan banyak kekuatan bagi persatuan kita. Hingga kita bisa tegak berdiri sebagai bangsa sampai saat ini.
Pada tanggal 1 Juni 2023 diperingati hari lahirnya ideologi bangsa yaitu Pancasila. Setiap sila dari Pancasila bukan pemikiran baru, tetapi perasaan dari sari pati nilai, moral dan ajaran yang sudah lama dipraktekkan dalam kehidupan nusantara. Pancasila bukan barang impor dan asing, tetapi cara pandang yang telah menyatu dalam batin masyarakat yang mempersatukan perbedaan.
Sayangnya, sebagian dari masyarakat kita kerap tergoda dengan berbagai ideologi lain. Dasar godaan itu adalah perkembangan keyakinan masyarakat Indonesia yang mayoritas pada satu keyakinan saja. Sehingga tak jarang mereka merasa bahwa Pancasila tak cocok lagi dengan Indonesia. Padahal anggapan itu salah besa.
Saat ini, di tengah percaturan ideologi global, Pancasila pun menjadi jalan tengah yang memoderasi ekstrem kanan dan kiri. Dalam perspektif keagamaan, Pancasila bukan agama  dan memang dirancang tidak untuk menggantikan agama.
Tapi moral atau nilai-nilai agama dan etnis menjadi pilar penguat Pancasila. Karena itulah mengamalkan Pancasila berarti mempraktekkan nilai luhur budaya bangsa dan agama sebagai vaksinasi dari paham yang mengajarkan intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Karena itulah seharusnya sebagai masyarakat Indonesia harus selalu mengingat sejarah kita sebagai bangsa yang bukan berakar dari satu keyakinan. Kita juga harus mengingat bagaimana Wali Songo menyebarkan agama tanpa kekerasan. Jika agama itu kini berkembang pesat di Indonesia maka tidak berarti dasar negara adalah berdasar agama.
Pancasila adalah terbaik bagi bangsa Indonesia
