Mohon tunggu...
Kurnia Nasir
Kurnia Nasir Mohon Tunggu... Musisi - musikus jalanan

musikus jalanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Nusantara, Sumbangan Besar Indonesia untuk Dunia

29 Juli 2018   09:33 Diperbarui: 29 Juli 2018   10:30 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu kita dihadapkan pada kontroversi soal Islam Nusantara. Sebuah istilah yang menggambarkan bagaimana agama Islam berkembang di negara Indonersia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, adat, budaya dan bahasa.

Sekadar mengingatkan pada sejarah, beberapa petunjuk mengungkapkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke Tujuh Masehi. Dibawa oleh pedagang-pedagang Arab, dibantu juga oleh pedagang Persia dan India (Gujarat). Mereka membawa agama itu dengan damai karena disertai oleh misi dagang yang menguntungkan penduduk setempat. Saat itu, banyak penduduk yang animisme / dinamisme dan ada beberapa yang memeluk agama Hindu dan Budha.

Karena disebarkan melalui perdagangan dan transportasi internasional yang berkembang kala itu adalah melalui laut, maka wilayah terdekat mereka dalam menyebarkan agama Islam adalah melalui pantai (pesisir). Tercatat kerajaan pertama yang dipengaruhi oleh Islam adalah Samudara Pasai di Sumatera.

Tak hanya di Sumatera, para pedagang itu juga singgah di beberapa pulau di Nusntara lainnya yaitu Jawa, Sulawesi dll.  Setelah itu beberapa orang yang kemudian disebut mubaligh menyebarkan agama Islam sehingga pengaruhnya menjadi lebih luas dan dianut olehlebih banyak masyarakat terutama di daerah pantai lalu menyebar di pedalaman.

Penyebaran Islam itu berlangsung damai dan berakulturasi dengan dengan kepercayaan dan budaya setempat. Para pemuka agama Islam yang menyebarkan agama itu selalu menyesuaikan diri denga budaya setempat sehingga ajaran-ajaran Islam yang berasal dari Timur tengah itu lebih mudah dicerna. 

Akulturasi adalah proses yang timbul ketika kebudayaan local dihadapkan dengan satu pengaruh asing. Pengaruh asing itu bisa berupa budaya atau ajaran asing , termasuk agama yang berasal dari negara atau budaya lain. 

Dalam akulturasi biasanya terjadi proses adaptasi yaitu ajaran asing itu diterima dan diolah dalam budaya local itu tanpa membuat hilangnya usur kebudayaan kelompok itu sendiri. Itu yang terjadi pada Islam Nusantara sehingga Islam berkembang dengan damai dan baik di Indonesia.

Cara berkembang Islam di Indonesia seperti itu mengundang kekaguman dari pengajar Universiti Nasional Singapura, Azhar Ibrahim yang menyatakan bahwa Islam yang berkembang di Indonesia bisa  menjadi  teladan bagi negara-negara muslim lainnnya. Karena masuk dan berkembang tanpa ada pertikaian yang berarti seperti wilayah lain di dunia.

Menurut dia, Islam di Indonesia berkembang dengan sejuk dan damai dan menjadi daerah paling cerah dalam pengembangan dunia Islam. Sebab kita tahu, saat ini kehidupan mayoritas muslim di Timur Tengah, benua Kecil India, Afrika Utara dan Afrika Tengah sering terhimpit oleh konflik vertical dengan penguasa atau umat agama lainnya. Kondisi ini amat berbeda dengan Indonesia. 

Menurutnya perkembangan Islam yang 'peduli' dengan budaya local itu merupakan sumbangan besar Indonesia kepada dunia Islam dan peradaban dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun