Mohon tunggu...
Tiara Rifani
Tiara Rifani Mohon Tunggu... Mahasiswa Bisnis Digital Universitas Sebelas Maret

Memiliki minat dalam bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Individualisme Remaja yang Bertempat Tinggal di Kos

27 September 2025   10:37 Diperbarui: 27 September 2025   10:39 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan di sekitar kita. Salah satunya adalah interaksi antarmanusia. Interaksi antarmanusia memberi kita pemahaman terkait nilai-nilai kehidupan. Hal ini dapat mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup berdampingan dengan orang lain.

Namun tak sedikit pula seseorang yang tidak ingin banyak berinteraksi dengan orang lain. Mereka memilih untuk meminimalisir interaksi dengan teman ataupun tetangga. Kasus ini sering ditemui pada remaja yang tinggal di kos. Mereka memilih untuk hidup secara individual. Jarang melakukan interaksi antar sesama anggota kos kecuali dalam keadaan yang mendesak.

Sesungguhnya hal ini sedikit mengkhawatirkan, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang selalu ingin berhubungan dengan orang lain dan membutuhkan satu sama lain (Iffah dan Yasni, 2022). Oleh karena itu, individualisme remaja yang bertempat tinggal di kos perlu dibahas lebih lanjut. Sehingga kita tahu apa sekiranya penyebab dan dampak dari sifat individualisme ini. Sehingga kita dapat mengurangi dan meminimalisir hal tersebut.

Individualisme pada remaja bisa dipengaruhi oleh teknologi dan media sosial. Remaja yang tumbuh di era digital cenderung memprioritaskan kepentingan pribadi dibandingkan nilai-nilai sosial. Sifat individualisme ini menjadi penyebab menurunnya solidaritas dan melemahnya rasa nasionalisme remaja (Riskina, Harahap, Amanda, Jebua, Pandapotan, dan Sihaloho, 2024).

Individualisme ini biasanya muncul karena adanya dorongan untuk hidup secara mandiri. Remaja yang tinggal di kos biasanya merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas secara terpisah. Dan mereka sudah merasa kelelahan dengan kegiatan yang mereka lakukan, sehingga mereka lebih memilih untuk beristirahat, bermain sosial media, atau menonton film untuk menikmati waktu luang yang ada.

Individualisme dapat mengurangi kemampuan bersosialisasi, memunculkan sifat egois, merasa paling benar, dan sulit untuk bekerja sama dengan orang lain. Dampak tersebut memiliki pengaruh yang buruk bagi orang tersebut dan lingkungannya. Dapat merugikan diri sendiri dan menimbulkan kebencian dari orang lain.

Contoh individualisme remaja yang tinggal di kos, antara lain:

  • Tidak bertegur sapa saat berpapasan.
  • Saat cuaca hujan dan sedang ada jemuran di luar, hanya mengangkat jemuran milik sendiri, dan membiarkan milik tetangga kos lainnya kehujanan.
  • Apabila ada tetangga kos yang sakit hanya membiarkannya saja.
  • Tidak ingin membantu tetangga kos yang sedang membutuhkan.

Dapat disimpulkan bahwa individualisme memiliki dampak yang negatif dan dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan makhluk lain dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk dapat menjalani kehidupan yang baik kita tetap membutuhkan peran orang lain di hidup kita.

Meskipun tinggal di kos kita dituntut untuk hidup secara mandiri, bukan berarti kita harus mengabaikan interaksi dengan orang lain. Interaksi dengan orang lain di kos sangat diperlukan untuk menghindari individualisme. Selain itu, memperbanyak interaksi dapat memperkuat solidaritas dan dapat menambah pengalaman kita terkait nilai-nilai sosial dalam kehidupan.

Oleh karena itu mari perbanyak interaksi dengan orang lain. Jangan hidup menyendiri dan fokus ke dunia kita sendiri, ada orang di sekitar kita yang perlu diperhatikan. Kita hidup berdampingan dengan makhluk lain sehingga kita harus berinteraksi setiap hari dan sesering mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun