Mohon tunggu...
Tiara Oktaviani
Tiara Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Pengetahuan Terkait Angka Kematian Ibu Hamil dan Pemeriksaan Kehamilan

11 Agustus 2022   17:17 Diperbarui: 11 Agustus 2022   17:26 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Sekretaris Desa dan Ibu-Ibu PKK Desa Cilame (Dokumentasi Pribadi)

Kehamilan bagi kebanyakan orang merupakan momen yang sangat ditunggu dan sangat dipersiapkan. Namun, masa-masa kehamilan merupakan waktu yang membingungkan, menakutkan, penuh stres dan bahkan depresi (Quamila, 2021). Demi mencegah stres dan depresi yang dapat menimbulkan risiko kematian pada ibu hamil, diperlukannya pengetahuan mengenai pencegahan terhadap stres dan depresi tersebut. 

Menurut Unicef (2021) lebih dari 800 wanita meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Angka tersebut tidaklah sedikit meskipun dalam skala global.

Kegiatan Posyandu dan Pengumpulan data kematian ibu hamil di RW 12 Desa Cilame (Dokumentasi pribadi)
Kegiatan Posyandu dan Pengumpulan data kematian ibu hamil di RW 12 Desa Cilame (Dokumentasi pribadi)

Demi mencegah bertambahnya wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, kelompok 80 Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia (KKN UPI) mengumpulkan data dan kasus kematian ibu hamil di beberapa posyandu serta mewawancarai bidan di wilayah Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Menurut hasil wawancara dengan bidan Desa Cilame, rata-rata kematian pada ibu hamil disebabkan oleh perdarahan. Di tahun 2022 ini terdapat 2 kasus kematian ibu hamil di Desa Cilame, penyebabnya adalah perdarahan.

 Namun, salah satu dari ibu hamil tersebut tidak memeriksakan kehamilannya, dikarenakan usia ibu yang sudah lanjut serta mengalami plasenta previa (posisi janin terlalu bawah). Riwayat terakhir dari rumah sakit menyatakan bahwa ibu tersebut memiliki penyakit penyerta, yaitu penyakit jantung sehingga nyawa ibu tidak tertolong.

Kasus seperti diatas seharusnya dapat dicegah sedini mungkin oleh ibu hamil maupun keluarga, agar tercipta keluarga yang sehat dan sejahtera. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu memeriksakan kehamilan dengan bidan atau kader ibu hamil di posyandu-posyandu terdekat. Agar risiko kematian pada ibu hamil dapat lebih cepat terdeteksi dan dapat segera dicegah serta diatasi, sehingga dapat menurunkan angka kematian pada ibu hamil.

Selain penting untuk selalu memeriksakan kehamilan, penting juga untuk para ibu hamil dan keluarga untuk mengetahui pencegahan dari rumah terkait berbagai risiko dalam kehamilan. 

Maka dari itu, kelompok 80 KKN UPI membuat modul pendamping kesehatan ibu hamil, yang memuat informasi mengenai penyebab kematian ibu hamil, tips menjaga kesehatan ibu hamil, cara mencegah kematian pada ibu hamil, serta pentingnya memeriksakan kehamilan.

Tujuan dari disusunnya modul pendamping kesehatan ibu hamil adalah sebagai pengetahuan atau wawasan tambahan bagi posyandu dan kader pendamping ibu hamil untuk dapat menyebarkannya kepada ibu hamil dan keluarga agar pengetahuan lebih merata ke semua lapisan masyarakat di Desa Cilame, juga dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca modul tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun