Semangat seperti ini sungguh lahir dari teladan Yesus semasa hidup-Nya. Hukum cinta kasih yang diutarakan-Nya menjadi hukum terutama. Cinta kepada Allah perlu ditunjukkan lewat cinta kepada sesama.
Itulah kontinuitas dan diskontinuitas kehidupan. Berlanjut pada yang baik, tidak berlanjut pada apa yang sebaliknya. Hingga pada akhirnya, kita berani berkata, "Kedalam tangan-Mu, kuserahkan diriku, Tuhan. Semua sudah selesai kulakukan!"
Semoga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!