Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kejujuran Diuji, Apa yang Akan Kita Lakukan?

17 Februari 2021   12:34 Diperbarui: 17 Februari 2021   14:43 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

4. Takut kehilangan segala sesuatu. Selain menjadi pertimbangan hidup jujur, poin ini dapat menjadi alasan seseorang bersikap tidak benar. Untuk mengamankan dan menjaga status, jabatan, nama baik, dan popularitas, ia akan berusaha menutup-nutupi segala kesalahan, kelemahan, kecurangan, dan dosa-dosanya. Ia akan takut kalau-kalau segala yang sudah dimilikinya akan hilang sekejab mata.

5. Takut disingkirkan dari sosialitas. Ini pun sungguh amat lazim terjadi. Agar tidak disingkirkan dan dikucilkan dari lingkungannya, orang akan rela menyusun skenario yang tidak benar agar ia selamat. 

6. Tidak tahu bahwa sesuatu yang dilakukan itu sudah tidak jujur. 

7. Punya daya rasionalisasi yang tinggi. Rasionalisasi adalah proses atau cara seseorang membuat sesuatu menjadi masuk akal dengan mencari-cari alasan yang logis. Biasanya ini terjadi pada hal yang tidak baik dan dirasionalisasikan menjadi sesuatu yang masuk akal.

Jujur vs Tidak Jujur

Kembali ke kutipan di awal, bahwa setiap orang (dengan potensi ontologis) dipanggil untuk kejujuran dan kebenaran, baik dalam perbuatan maupun perkataan. Setiap orang mempunyai kewajiban untuk mencari kebenaran, menganutnya dan mengatur seluruh hidupnya sesuai dengan tuntutannya. Setiap orang bisa dan mampu untuk hidup dalam kejujuran dan kebenaran. Dengan daya intelektual dan pola pikir yang sehat, setiap orang diminta untuk mencari dan mencari cara agar semakin terbentuk menjadi pribadi yang jujur, apa adanya, tulus, dan lurus. Ini adalah kewajiban sebagai makhluk yang berpikir.

Masalahnya, tidak selalu pengalaman yang diterima dan dihadapi akan membawa seseorang untuk hidup jujur dan benar. Oleh karena satu dan beberapa hal, orang tersebut justru memilih untuk tidak jujur. Tidak jujur itu, nikmatnya singkat tapi siksanya berat. 

Siapa saja pasti pernah dan akan bertindak tidak jujur. Namun, tidak salah kalau ada motivasi untuk bangkit dari ketidakjujuran itu dengan berbagai usaha dan upaya. Jujur itu membuat orang lega, tenang, bahagia, dan nyaman. Walau mungkin akan ada kesulitan yang dihadapi karena jujur, tapi dunia akan melihat bahwa usaha itu positif dan patut diapresiasi.

Maka, pilih mana? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun