Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat Tinggal "Mood"

9 Juli 2018   20:27 Diperbarui: 9 Juli 2018   21:20 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang pasti pernah mengalami gangguan suasana hati (mood) dalam menjalani aktivitasnya. Tidak terkecuali dengan menulis.

Sebut saja seperti pengakuan seorang teman di whatsapp sore ini.

"Mood sangat mempengaruhi dalam menulis. Kalau lagi nggak mood, kayaknya gimana gitu mau nulis. Padahal udah ada idenya." Kemudian teman tersebut bertanya, "Ada tips?"

Pertanyaan itu lalu menggelitik saya untuk berbagi pengalaman ketika berhadapan dengan gangguan "si mood" saat mau menulis alias bagaimana cara saya mengelola mood tersebut.

Pertama sekali, saya harus memahami terlebih dulu penyebab gangguan mood tersebut.

Berdasarkan pengalaman pribadi, gangguan mood yang sering mengganggu saya dalam menulis adalah adanya tumpukan tugas yang belum selesai serta kondisi tempat yang kurang kondusif. Sebab saya memiliki tipikal yang suka tempat yang tenang ketika menulis.

Untuk hal pertama, tentu saya harus menyelesaikan tugas yang genting dan penting terlebih dahulu. Meminjam istilah Steven R. Covey, "First Things First" alias mendahulukan yang utama.

Menulis bisa saja harus ditunda dulu karena ada tugas pokok yang harus diselesaikan. Sebab jika tugas tersebut belum terselesaikan, maka konsentrasi dalam menulis pun akan terus diganggu.

Jika karena kondisi tempat yang kurang kondusif, misalnya suara yang berisik, maka saya akan tetap mencoba menulis, walau hanya poin-poinnya saja. Tetapi untuk membuat tulisan tersebut lebih halus, lebih menarik, maka proses editnya saya usahan ketika suasana sudah tenang dan mendukung.

Ternyata menulis dalam kondisi suasana yang tidak kondusif pun ternyata dibutuhkan dan banyak manfaatnya. Sebab ada saja suasana yang demikian tidak bisa dihindari, misalnya ketika deadline memaksa untuk menyelesaikan tulisan. Atau ketika beberapa kali mengikuti "flash blogging competition" yang diadakan Kompasiana. Jadi menulis saat suasana tidak kondusif bisa saja berguna sebagai ajang berlatih.

Intinya, kenali penyebab mood dan kelola dengan baik dengan cara dan gaya sendiri. Sebab sungguhnya, setiap orang pasti sudah memiliki pengalaman untuk mengelola moodnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun