NGAMAQ merupakan tradisi menangkap ikan, kepiting, dan udang dengan tangan kosong. Tradisi Ngamak bisa dilakukan di air tawar atau di ujung hilir sungai pertemuan dengan laut. Umumnya, ngamaq dilakukan di sungai, anak sungai dari gunung, parit, pematang sawah, dan sebagainya.
Ketika masyarakat masih mengamalkan tradisi ngamak, ikan di sungai dan sawah banyak sekali. Kini ikan-ikan tidak bisa bertahan hidup seperti dulu lagi, karena pengaruh racun pestisida dan juga banyak oknum yang menangkap ikan menggunakan sistem racun dan setrum, sehingga ikan-ikan kecil juga ikut mati.
Tradisi ngamaq bukan sekadar memiliki nilai ekonomi, tetapi juga nilai-nilai bertahan hidup di alam terbuka. Terdapat juga nilai kesederhanaan dan menjaga alam dan habitat ikan, dimana masyarakat hanya menangkap ikan seperlunya untuk kebutuhan pada hari itu saja.
Terselip juga nilai sosial dan kemandirian yang tinggi dalam kearifan lokal masyarakat Sumbawa. Pasalnya, sering dilakukan oleh kelompok tertentu di sela-sela kesibukan aktivitas bertani di sawah, bukit, kebun, dan sebagainya.
Seandainya tradisi ini bisa tetap dilestarikan, pasti habitat ikan di sungai tak cepat punah.[]
KL: 30092022